CINTA TENIS INDONESIA - JAKARTA - Petenis asal Jawa Tengah, Rita Eny sukses memborong gelar tunggal dan ganda kelompok umur 35 tahun ke atas Turnamen Tenis Terbuka Veteran Wanita di Jakarta, Minggu (10/5). Selain itu Rita juga terpilih sebagai npemain termuda turnamen yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Perwosi (Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia) dan Baveti (Badan Tenis Veteran Indonesia) Pelti itu.
- Rita harus berjuang keras untuk meraih gelar tunggal di lapangan tenis eksekutif Persada Halim, Jakarta Timur. Dalam pertarungan final, dia mendapat perlawanan ketat dari Desi Taher (Jawa Barat). Bahan dia sempat tertinggal 3-6, sebelum dia bangkit secara perlahan namun pasti untuk menyamakan kedudukkan 6-6 dan kemudian menuntaskan kemenangan 8-7.
Setelah itu, berpasangan dengan Sunarti, Rita kembali berjaya pada nomor ganda usia 35+. Rita/Sunarti di partai puncak menundukkan pasangan Kalimantan Tengah Karmila/Rumantik 8-3.
"Saya tentu gembira bisa memborong gelar tunggal dan ganda usia 35 tahun. Kemudian saya juga terpilih sebagai pemain termuda. Semula saya tidak menyangka bisa meraih gelar dalam turnamen tingkat nasional pertama yang saya ikuti. Ketika berangkat ke Jakarta saya hanya mentargetkan bisa masuk semifinal," ujar wanita kelahiran 25 Februari 1971 itu.
Rita yang lahir di Jakarta dan kemudian "mengungsi" ke Jawa Tangah karena ayahnya yang TNI AD pindah tugas ke Semarang menjelaskan, semula dia tidak terlalu berharap juara di tunggal. Pasalnya, Desi yang menjadi lawannya merupakan pemain bagus dan unggul pengalaman. Sudah begitu dia sempat tertinggal cukup jauh 3-6.
"Saat itu saya sempat down. Namun kemudian saya mencoba untuk menambah poin satu-satu dengan bermain sabar meladeni pukulan-pukulan lawan. Yang penting saya berusaha tidak mati sendiri. Ditelateni kata orang Jawa," kata istri dari Sugiharto SH yang sudah dikaruniai tiga orang anak itu.
Sementara itu wakil dari Jawa Timur yang berasal dari Klub Araya juga sukses membawa pulang dua gelar. Pasangan Ny Haryadi/Endah menguasai ganda 50+ setelah di final menaklukkan Nurul/Lilly H (DKI Jakarta) 8-3. Kemudian duet Tania/Yanti merebut gelar ganda 60+ lewat kemenangan 8-6 atas Dorce/Mastina (DKI).
DKI akhirnya juga kebagian dua gelar setelah Paulanawati/Ginny Monoarfa menjadi yang terbaik di ganda 45+ setelah di partai pamungkas mengalahkan Esteriasih/Puna M (Kalimantan Tengah) 8-1. Sebelumnya pasangan Yenny Maukar/Lilly H meraih gelar pertama untuk DKI di ganda 55+. Mereka di final mengatasi rekan sedaerah Lilly N/Vonny 8-5.
Kejuaraan yang berlangsung sejak Jumat (8/5) itu ditutup oleh Ketua Umum PP Perwosi, Ny Wismoyo Arismunandar. Dalam sambutannya sebelum menutup kejuaraan, Ny Wismoyo mengharapkan agar para peserta setelah pulang ke daerah masing-masing bisa terus menggelorakan olahraga tenis khususnya dan olahraga pada umumnya. Dengan demikian akan semakin banyak masyarakat yang menggemari dan menekuni olahraga sehingga nantinya bisa menciptakan bangsa yang sehat jasmani dan rohani.
"Melihat partisipasi dan antusiasme peserta dari daerah maka saya berharap kejuaran ini dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya. Perwosi akan terus berusaha menciptakan wanita yang sehat melalui olahraga," ujarnya.
Sedangkan Ketua Panitia, Aty Zainuddin Sikado dalam laporannya mengungkapkan, kejuaraan diikuti 100 pemain dari 12 daerah. Pertandingan bisa berjalan dengan lancar meskipun sempat tergangu hujan dan muncul protes. "Itulah dinamika dalam pelaksanaan kejuaraan yang pertama kali digelar ini. Tetapiu semua berakhiur dengan baik. Yang jelas kami juga akan berupaya kertas agar turnamen ini bisa berlangsung tahun berikutnya dengan lebih baik lagi," tuturnya. (***)
***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***