-
***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." Selanjutnya, Selandia Baru yang kualitas pemainnya lebih bagus dari Kuwait akan menjadi lawannya. Menghadapi pertarungan sulit ini, Indonesia perlu persiapan yang lebih matang lagi sehingga kembali meraih kesuksesan.
Nah, agar harapan tersebut bisa terealisasi, maka para pemain Indonesia sepakat perlu ikut banyak turnamen internasional. Menurut Sunu Wahyu Trijati, hal tersebut untuk memperbanyak jam terbang.
"Ketika melawan Kuwait, awalnya saya kesulitan ... Pemain memang harus membiasakan diri dengan iklim turnamen internasional, jadi pemain perlu mengikuti tur untuk dapat melawan pemain-pemain asing. Tetapi jika harus dengan biaya sendiri, hal itu susah," ujar Sunu, Selasa (10/3).
Ketika melawan Kuwait di Stadion Manahan, Solo, 6-8 Maret, Indonesia menang 3-2. Namun, Sunu yang tampil dalam partai tunggal gagal menyumbang angka.
Hal serupa disampaikan satu-satunya anggota tim Indonesia yang mempunyai peringkat internasional, Christopher Rungkat. Menurutnya, tur internasional diperlukan untuk mengasah ketangguhan dan kepercayaan diri pemain.
Menurut Christopher yang memasang target tahun ini dapat mendongkrak peringkatnya masuk 500 peringkat teratas untuk tunggal dan 300-an untuk ganda, para pemain harus ikut paling kurang 25 hingga 30 turnamen. Namun, lagi-lagi dana menjadi kendala.
"Saya berharap, PP Pelti bisa membantu karena seorang pemain sebaiknya ikut 25 sampai 30 pertandingan internasional," kata petenis kelahiran 14 Januari 1990 itu.
Komitmen pemain
Sementara itu, Ketua Umum PP Pelti Martina Widjaja belum bisa menjamin apakah tim Piala Davis Indonesia dipertahankan. Menurutnya, mereka (Pelti) masih menunggu komitmen para pemain.
"Kami ingin sebisa mungkin mempertahankan tim yang sudah menang. Tetapi harus ditanya lagi keseriusan pemain, mereka mau berada di bawah Pelti dan mematuhi jadwal atau tidak," katanya.
"Kalau tidak (mau), mereka akan dikembalikan ke tempat latihan masing-masing untuk dipanggil kembali jika (turnamen) sudah dekat, sekitar satu atau dua bulan sebelumnya," tambah Martina. (sihc/skoc)
***