- Karena itulah Menpora meminta PB Pelti untuk lebih memperhatikan pembinaan para pemain muda sebagai pengganti para pemain senior yang kini prestasinya mulai menurun.
"Saya senang di kelompok junior ada pemain potensial semisal Voni (Darlina), Grace Sari Isydora, Aldila (Sutjiadi). Mudah-mudahan mereka ini dapat berkembang dan bertumbuh menjadi penerus generasi petenis senior yang ada sekarang," tutur Menpora.
Namun di sisi lain Menpora menyatakan prihatin pada perkembangan prestasi para pemain tenis putra. Menpora melihat regenerasi pemain di sektor putra ini agak kurang. Itu sebabnya Menpora meminta PB Pelti dan para pembina tenis di Tanah Air untuk lebih memperhatikan pembinaan para pemain junior putra.
Menpora juga menegaskan pembinaan pemain junor juga masih kurang perhatian di hampir seluruh cabang olahraga di Indonesia. Pemerintah menyerukan induk-induk organisasi olahraga segera memulai pembinaan atlet dari usia dini hingga junior untuk mengejar ketertinggalan prestasi olahraga Indonesia dari negara-negara lain.
Pada kesempatan terpisah Direktur Turnamen yang juga mantan petenis Nasional Indonesia, Teddy Tanjung, menyatakan prihatin atas kekalahan dua petenis unggulan atas asal Indonesia itu. Apalagi mereka sedang disiapkan untuk memghadapi Asian Games Ke-16 di Guangzhou, China, November mendatang.
Menurut Teddy, masih ada sejumlah hal yang masih harus di benahi pada pemain Indonesia. Dia mencontohkan mental dan semangat bertanding. Menurut Teddy mental bertanding merupakan satu di antara faktor penting dalam menentukan kemenangan seorang pemain dalam suatu pertandingan terutama saat terjadi poin-poin kritis.
Ditambahkan oleh Teddy bahwa kekalahan Ayu dan Jessy menjadi pelajaran berharga bagi pemain-pemain Indonesia, khususnya menghadapi seri kedua turnamen ini di Lapangan Tenis Kompleks Stadion Tenis, Gelora Bung Karno, minggu depan.
"Pemain kita jangan gampang menyerah. Pemain harus tetap fokus dalam pertandingan sampai pertandingan berakhir," kata Teddy yang pernah memperkuat Tim Tenis Ke Asian Games di Hiroshima Jepang 1994. (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***
"Saya senang di kelompok junior ada pemain potensial semisal Voni (Darlina), Grace Sari Isydora, Aldila (Sutjiadi). Mudah-mudahan mereka ini dapat berkembang dan bertumbuh menjadi penerus generasi petenis senior yang ada sekarang," tutur Menpora.
Namun di sisi lain Menpora menyatakan prihatin pada perkembangan prestasi para pemain tenis putra. Menpora melihat regenerasi pemain di sektor putra ini agak kurang. Itu sebabnya Menpora meminta PB Pelti dan para pembina tenis di Tanah Air untuk lebih memperhatikan pembinaan para pemain junior putra.
Menpora juga menegaskan pembinaan pemain junor juga masih kurang perhatian di hampir seluruh cabang olahraga di Indonesia. Pemerintah menyerukan induk-induk organisasi olahraga segera memulai pembinaan atlet dari usia dini hingga junior untuk mengejar ketertinggalan prestasi olahraga Indonesia dari negara-negara lain.
Pada kesempatan terpisah Direktur Turnamen yang juga mantan petenis Nasional Indonesia, Teddy Tanjung, menyatakan prihatin atas kekalahan dua petenis unggulan atas asal Indonesia itu. Apalagi mereka sedang disiapkan untuk memghadapi Asian Games Ke-16 di Guangzhou, China, November mendatang.
Menurut Teddy, masih ada sejumlah hal yang masih harus di benahi pada pemain Indonesia. Dia mencontohkan mental dan semangat bertanding. Menurut Teddy mental bertanding merupakan satu di antara faktor penting dalam menentukan kemenangan seorang pemain dalam suatu pertandingan terutama saat terjadi poin-poin kritis.
Ditambahkan oleh Teddy bahwa kekalahan Ayu dan Jessy menjadi pelajaran berharga bagi pemain-pemain Indonesia, khususnya menghadapi seri kedua turnamen ini di Lapangan Tenis Kompleks Stadion Tenis, Gelora Bung Karno, minggu depan.
"Pemain kita jangan gampang menyerah. Pemain harus tetap fokus dalam pertandingan sampai pertandingan berakhir," kata Teddy yang pernah memperkuat Tim Tenis Ke Asian Games di Hiroshima Jepang 1994. (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***