Dalam pertandingan yang menggunakan system round robin (setengah kompetisi) ini, Putri Purnamasari tidak pernah tidak pernah kalah. Hari pertama menundukkan Indah Permatasari dari Nunukan dengan 8-0. Kemudian, berturut-turut melibas Indri J Astriani (Nunukan), Ellen M (Tarakan) dan Christian Celine (Balikpapan) dengan 8-0, 8-2, 8-0 dan 8-0.
“Dia memang memiliki bakat yang tinggi dan semangat juang yang bagus. Dia calon pemain bagus kalau dibina di Jawa (Jakarta),” ujar pelatih tennis Tarakan, Saifullah.
Sari, begitu dia biasa disapa juga mengaku senang dengan keberhasilannya ini. Dengan demikian, dia bisa meraih point di PNP-nya. “Sari senang bisa juara di Kejurnas ini. Sari ingin jadi pemain professional,” tutur Putri Permatasari didampingi Ketua Pengkot PELTI Balikpapan, Susan Soebakti, SH, MM yang khusus dating dari Balikpapan untuk mendukung anak didiknya bertanding.
Di KU-12 tahun keluar sebagai runner up adalah, Indah Permatasari dari Nunukan. Sementara juara tiga wakil dari Balikpapan juga, Christantia Celine. KU-12 tahun diikuti 5 peserta.
Sukses Balikpapan diikuti peserta dari luar Kalimantan, yakni Palu (Sulteng) juga berhasil merebut medali emas lewat petenis keluarga Radjab, Shindy Radjab, yang bertanding di KU-18 tahun putri. Shindy memastikan medali emas setelah tak pernah kalah dari 3 kali bertanding. Berturut-turut dia menundukkan Nur Safariyanti (Tarakan) dengan 8-0, Yosritama (Tarakan) juga dengan 8-0 dan di hari Kamis (27/11) menang 8-1 atas Shinta P Arisandi dari Berrau.
Balikpapan, sebenarnya sudah merebut dua medali emas, setelah dua wakilnya yang bertanding di KU-10 tahun putra jumpa di final. Unggulan pertama, M Ashur Anas lolos ke final setelah menang 6-0 (ret) atas Oktavian Perdana (Tarakan). Di finak Anas ditantang rekannya, Indra Wahyu Ansari (seeded 2) yang menang 8-1 atas Erik Okada Lanur dari Bontang.
Ketua Pengkot PELTI Tarakan, Drs. Muhammad Maulana, MM kepada Wartawan Majalah TENNIS Sports, Agus Aribowo menyatakan kepuasannya atas kejuaraan ini. “Saya puas, karena pesertanya sangat antusias. Disamping itu, dari sini Tarakan, termasuk Kalimantan bisa melihat sejauh mana pembinaan yang telah dilakukannya. Ternyata, kita memang perlu sentuhan kepelatihan pelatih dari pusat (PP PELTI) agar pelatih kita lebih professional,” tutupnya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar