Menurut Wakil Sekjen Pengurus Besar (PB) Persatuan Tenis Indonesia (Pelti) Ferry Raturandang, Christo saat ini tengah berlatih keras di bawah bimbingan Pelatih Dedi Prasetyo. Karena itu, dia tak mungkin menjalani turnamen tenis bergengsi itu di negeri Kangguru. Penyebab lain batalnya Christo main di Australia adalah akibat ranking ATP dirinya belum mencukupi untuk tampil di sana.
"Christo memang telah hijrah ke dunia pro, tapi mungkin saat ini bukan saatnya bagi dia terjun di dalamnya. Christo berada di ranking ribuan ATP, padahal syarat masuk kualifikasi Australia Terbuka saja minimal harus memiliki ranking 150 dunia," ujar Ferry Senin (12/1/2009).
Sebelumnya, petenis berusia 18 tahun itu sempat tampil di kelas junior Australia Terbuka. Dia mencatat prestasi mengagumkan menjadi runner up di turnamen tersebut. Menurut Ferry, peluangnya masih besar untuk tampil di Australia sebagai pemain pro suatu saat nanti. "Dia masih muda dan berbakat, tapi secepatnya dia harus memperbaiki peringkatnya untuk merealisasikan keinginan tersebut," cetus Ferry.
Pihaknya saat ini tengah mempersiapkan alternatif turnamen yang bakal dijalani Christo, terutama meningkatkan kapabilitas juara turnamen Garuda Masters itu saat membela Indonesia menghadapi Kuwait di Solo, Jawa Tengah, Maret mendatang. "Kami akan mengirim Christo dan Nesa (Arta) ke turnamen di Cairo, Mesir. Kami berharap pengalaman bertanding mereka di benua Afrika itu akan menambah kepercayaan diri menghadapi Kuwait," tambahnya.
Sayang, Ferry belum mengetahui detail komposisi tim Davis salah satu negeri jazirah Arab tersebut. Dia hanya mengetahui Indonesia pernah dikalahkan mereka dua tahun lalu saat tampil di Kuwait. (sihc/sozc) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar