- Masyarakat perlu mengetahui apa persyaratan sebagai suatu TDP, yaitu turnamen yang diakui Pelti ada 2 macam yaitu TDP Peringkat dan Non Peringkat. Sedangkan TDP Peringkat ada 2 yaitu TDP Nasional dan TDP Internasional.
Bagaimana persyaratan menjadi TDP Peringkat ? Turnamen yang masuk dalam Kalender TDP itu adalah TDP Peringkat.
Caranya , mengisi formulir pendaftaran TDP yang sudah disediakan oleh PP Pelti, dilengkapi isinya kemudian dikirimkan ke PP Pelti setelah mendapatkan rekomendasi dari Pengprov Pelti diwilayah masing masing. Setelah itu kirimkan sanction fee yang besarnya untuk setiap TDP Nasional Yunior Rp. 500 ribu. Kalau TDP Nasional Kelompok Umum sebesar 10 % dari Total prize money yang disediakan jika dibawah Rp 60 juta. Kalau prize money diatas Rp 60 juta maka hanya 6 %.
Setelah itu PP Pelti buatkan SK Ketua Umum tentang TDP tersebut. PP Pelti seperti dikatakan Ketua Umum Martian Widjaja, SK akan keluar jika sudah melunasi sanction feenya.
Didalam menjalankan TDP tersebut ada lagi aturannya, seperti harus ada Referee yang ditunjuk oleh PP Pelti . Juga harus gunakan official ball Pelti, tidak boleh berikan hadiah uang kepada pemenang TDP Yunior. Bagi penyelenggara yang ttaat akan aturan aturan yang dibuat PP Pelti tentunya akan ikuti seluruh aturan tersebut, tetapi bukan berarti tidak ada yang membangkang atas aturan tersebut. Menurut August Ferry Raturandang , jika ada yang tidak ikuti aturan tersebut maka akan dicabut pemberian pengakuannya. “Gampang ‘kan” ujarnya.
Masalah Referee sekarang PP Pelti mengutamakan bagi wasit white badge sebagai prioritas utama, kemudian wasit nasional . Saat ini wasit white badge yang sudah bertugas sebagai Referee adalah Slamet Widodo (DKI), Akhyar Matra (DKI), Eka Rahmat (DKI), Riyat S (DKI), Dewi Fortuna (DKI), Maimun M (Medan), Sonny Irawan (Surabaya), Zaenuddin (Kuningan), Yayan R (Bandung), Herta S (Bandung), Petrus Widhiyanto (Semarang), Wariman (Wonogiri), Dedy Adhi Nugroho (Solo). Untuk wasit nasional adalah Mustafa (DKI), Sukardi (DKI), Rohadi (Samarinda), Irianto Rompas (Sulawesi Tengah), Firdaus (Palembang). Diakuinya pula untuk menjadi Referee harus memiliki brevet wasit nasional.
Saat ini PP Pelti sedang mempromosikan wasit nasional yang dianggap cakap menjadi Referee TDP Nasional untuk memenuhi kebutuhan TDP.
Ketika ditanyakan masalah TDP yang berlangsung di DIY , Solo, Jambi beberapa minggu lalu, August Ferry Raturandang katakan karena tidak didaftarkan oleh penyelenggara sehingga tidak ada dalam kalender TDP. “Jadi tidaklah perlu bayar sanction fee”. Ada turnamen yang promosinya disebut sebagai TDP tapi tidak jalankan ketentuan tersebut, oleh August Ferry Raturandang katakan sangat disayangkan sampai terjadi demikian. Sampai saat ini PP Pelti sedang giat giatnya menertibkan turnamen diakui Pelti yang merupakan haknya walaupun ada pihak pihak tertentu memanipulirnya maka dikatakannya suatu saat akan ditinggalkan oleh pesertanya. Ketika ditanyakan ada yang tidak bayar sanction feee atau minta dibebaskan , oleh August Ferry Raturandang katakan sangat disayangkan sampai terjadi demikian. “ Masak hanya Rp. 500 ribu tidak sanggup bayar sanction fee TDP Nasional Yunior. Saya sendiri bikin di Samarinda sanggup bayar. Memalukan kalau begitu jadinya.” (spoi)
***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***