- ''Harapan sih boleh saja, tapi kita harus realistis. Dengan materi pemain yang kita miliki sekarang ini, sulit untuk bisa mendapatkan medali emas. Kalau hanya medali, mudah-mudahan bisa kita dapatkan,'' kata Ketua Umum PP Pelti Martina Widjaja.
Pernyataan Martina didasari pada kiprah para petenis Indonesia yang tak stabil. Sebut saja Sandy Gumulya. Petenis yang semula paling diharap bisa meneruskan tradisi emas di SEA Games, prestasinya justru kian tenggelam. Sepanjang tahun ini Sandy belum sakalipun mampu meraih gelar juara.
Kondisi serupa dialami Ayu Fani Damayanti, Lavinia Tananta, dan Jessy Rompies. Hasil yang didapat di berbagai turnamen internasional masih jauh dari harapan. ''Padahal peluang kita bisa mendapatkan medali itu dari kelompok wanita,'' kata Martina.
Di kelompok pria, andalan Indonesia Christopher Benjamin Rungkat juga masih jauh dari harapan. Begitu pula petenis pria lainnya, Sunu Wahyu Trijati dan Ketut Nesa Artha. Menurut Martina, kans Indonesia meraih medali bergantung dari hasil undian. ''Kalau undian nanti tidak mempertemukan langsung pemain kita dengan pemain unggulan, harapan mendapatkan medali itu masih terbuka,'' ujarnya.
Di SEA Games XXV Laos, Indonesia mendaftarkan delapan petenis. Enam pemain ditanggung KONI/KOI, yakni Sandy Gumulya, Ayu Fani Damayanti, Lavinia Tananta, Jessy Rompies, Christopher Rungkat, dan Nesa Artha. Sementara dua pemain yang jadi tanggungan PP Pelti adalah Sunu Wahyu Trijati dan Surya Wijaya yang merangkap kapten bermain. (sjpci)
***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***