- Sukses di Linz itu makin mengukuhkan Wickmayer sebagai salah satu favorit kuat juara pada turnamen antarpara juara di Pulau Dewata, 4 - 8 November nanti. Sebelumnya dia sudah memastikan diri meraih satu dari 12 tempat di Bali. Dengan bekal juara di Linz, Wickmayer pantas diperhitungkan dalam perburuan gelar di Pulau Dewata.
Wickmayer yang menempati unggulan tiga di Linz, merebut lima games beruntun setelah kedudukaan 3-3 untuk merebut set pertama dan unggul di game pertama set kedua. Dia memastikan kemenangan setelah forehand Kvitova menyentuh net.
"Pekan yang luar biasa buat saya," kata Wickmayer yang juga menghentikan Kvitova di perempatfinal Amerika Serikat Terbuka. "Saya gembira dengan keberhasilan ini. Pertarungan melawan Petra (Kvitova) cukup ketat."
Ini merupakan gelar kedua Wickmayer setelah sebelumnya berjaya di Estoril, Portugal, Mei lalu. Peringkatnya akan naik dari posisi 24 ke urutan 20 pekan ini. Dia menjadi pemain ketiga Belgia berjaya di Linz setelah Sabine Appelmans tahun 1994 dan Justine Henin pada 2002.
Sementara itu Samantha Stosur berhasil merebut gelar juara WTA untuk pertama kali dalam karirnya ketika mengalahkan Francesca Schiavone dari Italia dalam turnamen tenis Jepang Terbuka, di Osaka, Jepang, Minggu. Petenis unggulan ketiga asal Australia itu, yang menghancurkan pertahanan Caroline Wozniacki dalam babak semifinal Sabtu, meraih kemenangan 7-5, 6-1 atas petenis unggulan keempat itu dalam waktu hanya 68 menit.
Ini merupakan penampilannya yang keenam dalam suatu pertandingan final, menyusul di Cincinnati tahun ini, Seoul tahun 2008, Praha tahun 2006, Gold Coast dan Sydney tahun 2005.
Stosur (25) sebelumnya pernah memenangi empat gelar juara ITF, yang tiga di antaranya di Jepang termasuk satu di Osaka.
Stosur, juara ganda campuran Wimbledon 2008, mengakhiri penampilan terakhir petenis Jepang Akiko Morigami dalam tur itu, dan juga menyingkirkan juara 2002 Jill Craybas dari Amerika Serikat dalam perjalanannya menuju final Jepang Terbuka ini.
Hentikan Nadal
Dari Shanghai dikabarkan, Nikolay Davydenko menghentikan unggulan utama dan petenis nomor dua dunia, Rafael Nadal 7-6, 6-3, Minggu untuk menjadi juara Shanghai Masters pertama kalinya. Unggulan keenam itu meraih kemenangan dalam pertandingan yang berlangsung dua jam, memenangi set pertama yang berjalan alot 7-3 di tiebreak dan kemudian menang lebih mudah di set kedua guna meraih gelar keempatnya dalam tahun ini.
Petenis Spanyol Nadal, yang belum sepenuhnya menampilkan permainan terbaiknya setelah cedera perut dan lutut, berjuang keras di pertandingan final pertamanya sejak Mei, tetapi selalu tampak menjadi yang terbaik kedua melawan petenis Rusia itu. Davydenko, petenis nomor delapan dunia, meraih kemenangan keemat di empat pertandingan finalnya tahun ini, ketika pukulan backhand juara Australia Terbuka itu terlalau panjang, dan tayangan ulang melalui "Hawkeye" menyatakan bahwa pukulan itu memang keluar lapangan.
"Saya baru lima kali kalah di final (dalam karir) dan kemenangan tersebut merupakan kemenangan saya ke-18," kata petenis berusia 28 tahun itu. "Di final saya selalu bermain bagus, tetapi saya perlu mencapai final," katanya.
Davydenko mungkin bukan pemain yang paling glamour, tetapi ia masuk lima besar dunia dalam empat tahun terakhir dan ia mengalahkan Nadal dalam pertemuan terakhir mereka di final seri Masters di Miami tahun lalu.
"Saya tidak suka kalah," kata Nadal. "Saya mempunyai kesematan tetapi ia mengalahkan saya. Ia pantas menang. Ini merupakan pertandingan pertama saya melawan pemain papan atas sejak saya kembali bertanding setelah cedera dan saya berkompetisi 100 persen. Ini sangat menyenagkan bagi saya," katanya. (coi-1)
***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***