- Sedangkan PNP pertama di sektor putri oleh Cyntia Melita. Selain itu Jateng juga masih memiliki sejumlah pemain junior yang masuk dalam 20 besar PNP nasional seperti Rizky Bagus, Wisnu Adi Nugroho dan Prima Lestari. Mereka ini merupakan harapan Jateng untuk mendulang medali di Riau.
’’Kalau melihat PNP sekarang, pembatasan usia di PON justru menguntungkan bagi Jateng. Memang peringkat tidak selalu menentukan siapa yang menjadi juara. Namun dengan melihat kondisi tersebut, kita cukup optimistis menjelang PON,’’ ungkap Tri Nurharsono di Semarang, Senin (23/8).
Hal ini berbeda jika tidak ada pembatasan usia PON atau seperti peraturan awal dimana peserta PON maksimal berusia 25 tahun. Jateng dipastikan bakal kesulitan bersaing karena untuk usia 25 tahun yang menguasai adalah DKI Jakarta yang memiliki Cristopher Rungkat. Jabar juga menjadi pesaing dengan mengandalkan Elbert Sie.
Tri Nurharsono mengatakan, saat ini pihaknya belum bisa mematok target berapa medali yang kemungkinan bisa dipetik Jateng dari cabang tenis. ’’Yang jelas harapan untuk meraih emas terbuka,’’ tegasnya.
Sebagai persiapan menjelang PON, Pelti Jateng akan segera melakukan seleksi atlet karena untuk sementara ini penghuni Pusat Pembinaan Olahraga Prestasi (PPOP) masih diisi oleh atlet senior. Seleksi selain dengan menginventarisasi petenis yang memiliki PNP juga dalam wujud kejuaraan daerah.
Direncanakan, Pengprov Pelti akan menggelar Kejurda untuk petenis 18 tahun di Temanggung pada minggu ketiga bulan Oktober bersamaan waktunya dengan Kejuaraan Antar-pengurus sebagai forum silaturahmi seluruh pengurus Pelti di Jateng.
’’Kami berharap di kejurda nanti muncul atlet yang bagus yang sebelumnya belum terendus prestasinya. Kami sengaja membatasi peserta maksimal berusia 18 tahun karena PON masih dua tahun lagi,’’ jelas Tri Nurharsono. (CTI-1)
***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***
’’Kalau melihat PNP sekarang, pembatasan usia di PON justru menguntungkan bagi Jateng. Memang peringkat tidak selalu menentukan siapa yang menjadi juara. Namun dengan melihat kondisi tersebut, kita cukup optimistis menjelang PON,’’ ungkap Tri Nurharsono di Semarang, Senin (23/8).
Hal ini berbeda jika tidak ada pembatasan usia PON atau seperti peraturan awal dimana peserta PON maksimal berusia 25 tahun. Jateng dipastikan bakal kesulitan bersaing karena untuk usia 25 tahun yang menguasai adalah DKI Jakarta yang memiliki Cristopher Rungkat. Jabar juga menjadi pesaing dengan mengandalkan Elbert Sie.
Tri Nurharsono mengatakan, saat ini pihaknya belum bisa mematok target berapa medali yang kemungkinan bisa dipetik Jateng dari cabang tenis. ’’Yang jelas harapan untuk meraih emas terbuka,’’ tegasnya.
Sebagai persiapan menjelang PON, Pelti Jateng akan segera melakukan seleksi atlet karena untuk sementara ini penghuni Pusat Pembinaan Olahraga Prestasi (PPOP) masih diisi oleh atlet senior. Seleksi selain dengan menginventarisasi petenis yang memiliki PNP juga dalam wujud kejuaraan daerah.
Direncanakan, Pengprov Pelti akan menggelar Kejurda untuk petenis 18 tahun di Temanggung pada minggu ketiga bulan Oktober bersamaan waktunya dengan Kejuaraan Antar-pengurus sebagai forum silaturahmi seluruh pengurus Pelti di Jateng.
’’Kami berharap di kejurda nanti muncul atlet yang bagus yang sebelumnya belum terendus prestasinya. Kami sengaja membatasi peserta maksimal berusia 18 tahun karena PON masih dua tahun lagi,’’ jelas Tri Nurharsono. (CTI-1)
***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***