- Bahka dia pernah menjadi petenis junior andalan daerahnya. Beberapa rangkaian kejuaraan tingkat nasional pernah dijajalnya. Karena lebih memilih dunia pendidikan dan karier di dunia hukum maka bakatnya di tenis tidak tergali dan terasah sampai menjadi pemain andalan Indonesia.
Meskipun demikian, tenis tidak pernah dilupakannya. Dia selalu menyematkan diri untuk bermain tenis di sela-sela kesibukannya menegakan hukum di Indonesia. Ketika menjadi Wakil Jaksa Agung, dia selalu menyempatkan diri mengayunkan raket di lapangan yang ada di belakang Gedung Bundar Kejaksaan Agung.
Kegemarannya bermain tenis itu sempat terendus Tabloid Tennis yang kemudian menuangkannya daam artikel satu halaman. Dari sana kemudian diketahui, banyak para penegak hukum dari kalangan kejaksaan, kehakiman, kepolisian dan Mahkamah Agung yang gear dan aktif bermain tenis.
Di lingkungan kejaksaan secara rutin digelar turnamen antarkejaksaan negeri memperebutkan Piala Adhyaksa. Kemudian juga ada turnamen antarbadan yang bernaung dalam tugas penegakan hukum. Melalui olahraga tenis ini para penegak hukum ini bukan hanya bisa menjaga kebugaran namun juga menjalin silaturahmi. Termasuk membahas masalah-masalah perkembangan hukum di negara hukum ini.
“Pak Basrief sukanya tenis. Sejak muda dia gemar itu,” ujar Resni Muchtar, yang masih kerabat Basrief.
Resni merupakan kawan sekolah Hakim Dan Jaksa Basrief di Palembang. Resni menjelaskan, kini hanya sesekali mantan Ketua Tim Terpadu Pencari Terpidana dan Tersangka Perkara Tindak Pidana Korupsi menggeluti dunia tenis. “Ya sekarang tidak sesering saat muda dahulu,” imbuhnya.
Penyuka Burung
Selain gemar tenis, Basrief juga menyukai burung. Di Kediamannya yang tak begitu mewah di jalan Tanjung Duren III, Grogol Petamburan nomor 164, tamu yang singgah bakal menikmati pandangan yang cukup menggoda hati dengan diwarnai kicau burung.
Seekor burung betet, jalak hitam ‘berkuping’ kuning, dan kakak tua putih seolah menjadi penyambut atas kehadiran tamu di kediaman Basrief. Kata-kata salam yang biasa diucapkan umat Muslim pun diucapkan seekor burung milik mantan Wakil Jaksa Agung ini.
Burung-burung ini ditempatkan di kandang besi berwarna putih secara terpisah, dibawah rerindang daun pohon di kediaman Basrief. “Iya, saya pelihara burung juga,” kata Basrief kepada tribunnews.com di Jakarta, Jumat (26/11/2010) kemarin.
Mengenakan batik berwarna merah bata, mantan Jamintel ini mengaku, kegiatan memelihara burung dilakukan semenjak pensiun dini dari institusi Adhyaksa. “Pada mati, tadinya ada enam ekor. Sekarang tinggal beberapa saja,” ucap Basrief. Kediaman Basrief hanya berlantai dua. Selain taman kecil, di seputar teras rumah terdapat sejumlah perlangkapan alat fitnes. Namun bukan olahraga ini yang sejatinya disuka Basrief.
Kediaman pribadi Basrief cukup asri. Rumah tersebut ditempati Basrief yang tinggal bersama istri, dan putri bungsunya yang bernama Elfira Arief (34), berikut suami dan putrinya bernama Sasa. Elfira sebenarnya jebolan kuliah hukum. Namun dirinya tidak mengikuti jejak Basrief. Elfira memilih berwiraswasta. Kendati tidak mengikuti jejaknya di kejaksaan, Basrief mengaku menerima pilihan hidup Elfira.
“Saya hanya minta untuk saya gendoli saja,” tuturnya diiring tawa kecil.
Basrief sendiri memiliki tiga anak. Selain Elfira, terdapat dua anak laki-laki. Anak pertama bernama Abraham Arief (37). Abraham memilih menghuni di lokasi yang berbeda dari Basrief.
Dari penuturan Basrief, Abraham merupakan Direktur Media Invesment Banking pada perusahaan Trimegah Sekuritas. Sementara putra keduanya, Barnal Arief (35), berada di negeri Uwak Sam, Amerika Serikat. Dia menjadi konsultan keuangan di sebuah perusahaan yang berkantor di New York. (Gungde Ariwangsa) ***
(CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***
Meskipun demikian, tenis tidak pernah dilupakannya. Dia selalu menyematkan diri untuk bermain tenis di sela-sela kesibukannya menegakan hukum di Indonesia. Ketika menjadi Wakil Jaksa Agung, dia selalu menyempatkan diri mengayunkan raket di lapangan yang ada di belakang Gedung Bundar Kejaksaan Agung.
Kegemarannya bermain tenis itu sempat terendus Tabloid Tennis yang kemudian menuangkannya daam artikel satu halaman. Dari sana kemudian diketahui, banyak para penegak hukum dari kalangan kejaksaan, kehakiman, kepolisian dan Mahkamah Agung yang gear dan aktif bermain tenis.
Di lingkungan kejaksaan secara rutin digelar turnamen antarkejaksaan negeri memperebutkan Piala Adhyaksa. Kemudian juga ada turnamen antarbadan yang bernaung dalam tugas penegakan hukum. Melalui olahraga tenis ini para penegak hukum ini bukan hanya bisa menjaga kebugaran namun juga menjalin silaturahmi. Termasuk membahas masalah-masalah perkembangan hukum di negara hukum ini.
“Pak Basrief sukanya tenis. Sejak muda dia gemar itu,” ujar Resni Muchtar, yang masih kerabat Basrief.
Resni merupakan kawan sekolah Hakim Dan Jaksa Basrief di Palembang. Resni menjelaskan, kini hanya sesekali mantan Ketua Tim Terpadu Pencari Terpidana dan Tersangka Perkara Tindak Pidana Korupsi menggeluti dunia tenis. “Ya sekarang tidak sesering saat muda dahulu,” imbuhnya.
Penyuka Burung
Selain gemar tenis, Basrief juga menyukai burung. Di Kediamannya yang tak begitu mewah di jalan Tanjung Duren III, Grogol Petamburan nomor 164, tamu yang singgah bakal menikmati pandangan yang cukup menggoda hati dengan diwarnai kicau burung.
Seekor burung betet, jalak hitam ‘berkuping’ kuning, dan kakak tua putih seolah menjadi penyambut atas kehadiran tamu di kediaman Basrief. Kata-kata salam yang biasa diucapkan umat Muslim pun diucapkan seekor burung milik mantan Wakil Jaksa Agung ini.
Burung-burung ini ditempatkan di kandang besi berwarna putih secara terpisah, dibawah rerindang daun pohon di kediaman Basrief. “Iya, saya pelihara burung juga,” kata Basrief kepada tribunnews.com di Jakarta, Jumat (26/11/2010) kemarin.
Mengenakan batik berwarna merah bata, mantan Jamintel ini mengaku, kegiatan memelihara burung dilakukan semenjak pensiun dini dari institusi Adhyaksa. “Pada mati, tadinya ada enam ekor. Sekarang tinggal beberapa saja,” ucap Basrief. Kediaman Basrief hanya berlantai dua. Selain taman kecil, di seputar teras rumah terdapat sejumlah perlangkapan alat fitnes. Namun bukan olahraga ini yang sejatinya disuka Basrief.
Kediaman pribadi Basrief cukup asri. Rumah tersebut ditempati Basrief yang tinggal bersama istri, dan putri bungsunya yang bernama Elfira Arief (34), berikut suami dan putrinya bernama Sasa. Elfira sebenarnya jebolan kuliah hukum. Namun dirinya tidak mengikuti jejak Basrief. Elfira memilih berwiraswasta. Kendati tidak mengikuti jejaknya di kejaksaan, Basrief mengaku menerima pilihan hidup Elfira.
“Saya hanya minta untuk saya gendoli saja,” tuturnya diiring tawa kecil.
Basrief sendiri memiliki tiga anak. Selain Elfira, terdapat dua anak laki-laki. Anak pertama bernama Abraham Arief (37). Abraham memilih menghuni di lokasi yang berbeda dari Basrief.
Dari penuturan Basrief, Abraham merupakan Direktur Media Invesment Banking pada perusahaan Trimegah Sekuritas. Sementara putra keduanya, Barnal Arief (35), berada di negeri Uwak Sam, Amerika Serikat. Dia menjadi konsultan keuangan di sebuah perusahaan yang berkantor di New York. (Gungde Ariwangsa) ***
(CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar