- "Beliau orangnya low profile, pekerja, bisa bersinergi, jago merekrut orang, maksudnya mudah diterima, mudah bergaul dengan LSM. Pak Basrief punya jaringan LSM kuat, saya sudah lama kenal dia, waktu saya masuk dia sudah di sini (Kejaksaan Agung)," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Babul Khoir Harahap kepada wartawan di gedung Kejagung, Jl Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Jumat (26/11/2010).
Babul merasa sangat dekat dengan Basrief. Di matanya sosok Basrief adalah orang yang pandai bergaul, baik di dalam lingkungan korps Adhyaksa maupun di luar. Babul dan Basrief makin dekat karena keduanya sama-sama menyukai olah raga tenis.
"Saya itu bergaul sama dia seringnya di lapangan tenis. Kita sering ketemu di lapangan tenis, beliau hobinya memang tenis, sama seperti saya," terangnya.
Sosok mantan wakil jaksa Agung ini juga dikenal bersih selama menjadi pejabat di korps yang membesarkan namanya itu.
"Kinerja beliau cukup bagus, saya belum pernah dengar ada goncangan atau isu miring sampai saat ini. Walaupun sudah pensiun beliau masih sering ketemu kami," kata Babul
Sejumlah prestasi juga pernah ditorehkan pria kelahiran Tanjung Enim, Sumsel, 1947 lalu ini kala merintis karier di Kejaksaan. Sebelum masuk ke lingkungan Gedung Bundar, Basrief sebelumnya menjadi Kajari Belawan, Sumut, Kajari Cibinong, Jabar lalu Kajari Jakarta Pusat setelah itu dirinya menjadi Asisten Pidum Kejati DKI Jakarta.
"Dia salah satu pemburu koruptor dan itu harus diakui. Dia itu panutan di Kejaksaan, dan dengan pengalaman teknis di Kejagung, kita yakin Kejaksaan jadi lebih baik," imbuhnya.
Basrief Arief sempat menjabat sebagai Wakil Jaksa Agung di era Abdul Rahman Saleh. Alumni FH Pasca Sarjana Unpad dan FH Universitas Andalas itu pernah menjadi Ketua Tim Pemburu Koruptor yang dibentuk oleh Kementerian Politik Hukum dan Keamanan.
Di era kepemimpinan Basrief, Tim Pemburu Koruptor menangkap bekas Direktur Bank Sertivia, David Nusa Wijaya, yang merupakan terpidana kasus korupsi dana BLBI senilai Rp 1,3 triliun. Basrief digantikan oleh Muchtar Arifin pada 2007 karena telah memasuki masa pensiun. (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***
Babul merasa sangat dekat dengan Basrief. Di matanya sosok Basrief adalah orang yang pandai bergaul, baik di dalam lingkungan korps Adhyaksa maupun di luar. Babul dan Basrief makin dekat karena keduanya sama-sama menyukai olah raga tenis.
"Saya itu bergaul sama dia seringnya di lapangan tenis. Kita sering ketemu di lapangan tenis, beliau hobinya memang tenis, sama seperti saya," terangnya.
Sosok mantan wakil jaksa Agung ini juga dikenal bersih selama menjadi pejabat di korps yang membesarkan namanya itu.
"Kinerja beliau cukup bagus, saya belum pernah dengar ada goncangan atau isu miring sampai saat ini. Walaupun sudah pensiun beliau masih sering ketemu kami," kata Babul
Sejumlah prestasi juga pernah ditorehkan pria kelahiran Tanjung Enim, Sumsel, 1947 lalu ini kala merintis karier di Kejaksaan. Sebelum masuk ke lingkungan Gedung Bundar, Basrief sebelumnya menjadi Kajari Belawan, Sumut, Kajari Cibinong, Jabar lalu Kajari Jakarta Pusat setelah itu dirinya menjadi Asisten Pidum Kejati DKI Jakarta.
"Dia salah satu pemburu koruptor dan itu harus diakui. Dia itu panutan di Kejaksaan, dan dengan pengalaman teknis di Kejagung, kita yakin Kejaksaan jadi lebih baik," imbuhnya.
Basrief Arief sempat menjabat sebagai Wakil Jaksa Agung di era Abdul Rahman Saleh. Alumni FH Pasca Sarjana Unpad dan FH Universitas Andalas itu pernah menjadi Ketua Tim Pemburu Koruptor yang dibentuk oleh Kementerian Politik Hukum dan Keamanan.
Di era kepemimpinan Basrief, Tim Pemburu Koruptor menangkap bekas Direktur Bank Sertivia, David Nusa Wijaya, yang merupakan terpidana kasus korupsi dana BLBI senilai Rp 1,3 triliun. Basrief digantikan oleh Muchtar Arifin pada 2007 karena telah memasuki masa pensiun. (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar