- Sekretaris Jenderal PB PBSI Yacob Rusdianto menyatakan, Djendjen meninggal dunia saat bermain tenis. "Mungkin dia kelelahan karena bermain sampai dua set," kata Yacob seperti dilansir kantor berita Antara.
Kepergian Djendjen, yang juga menjadi pelaksana administrasi Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) pasca pengunduran diri Ketua Bidang Binpres Lius Pongoh, terbilang cukup mengejutkan. Yacob menyatakan bahwa purnawirawan perwira tinggi TNI itu tidak pernah mengeluhkan sakit.
Wakil Ketua Umum PB PBSI II I Gusti Made Oka mengaku terkejut mendengar kabar duka ini. "Saya kaget karena saat Rabu (23/3) saya bertemu dengan beliau masih sehat," katanya saat dihubungi wartawan. Oka mengaku sebetulnya dia telah berencana bertemu lagi dengan almarhum Djendjen. "PBSI jelas kehilangan karena dia adalah sosok yang bertanggung jawab," katanya.
Djendjen baru saja kembali ke Indonesia setelah mendampingi tim Indonesia di kejuaraan bulu tangkis All England (8-13 Maret) di Birmingham dan Swiss Terbuka (15-20 Maret) di Basel, sebagai manajer tim.
Djendjen, yang lahir di Sukabumi pada 8 September 1951 meninggalkan seorang istri Suezi Duta Nusawantari dan satu orang putra bernama Yuda Nugraha. (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***
Kepergian Djendjen, yang juga menjadi pelaksana administrasi Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) pasca pengunduran diri Ketua Bidang Binpres Lius Pongoh, terbilang cukup mengejutkan. Yacob menyatakan bahwa purnawirawan perwira tinggi TNI itu tidak pernah mengeluhkan sakit.
Wakil Ketua Umum PB PBSI II I Gusti Made Oka mengaku terkejut mendengar kabar duka ini. "Saya kaget karena saat Rabu (23/3) saya bertemu dengan beliau masih sehat," katanya saat dihubungi wartawan. Oka mengaku sebetulnya dia telah berencana bertemu lagi dengan almarhum Djendjen. "PBSI jelas kehilangan karena dia adalah sosok yang bertanggung jawab," katanya.
Djendjen baru saja kembali ke Indonesia setelah mendampingi tim Indonesia di kejuaraan bulu tangkis All England (8-13 Maret) di Birmingham dan Swiss Terbuka (15-20 Maret) di Basel, sebagai manajer tim.
Djendjen, yang lahir di Sukabumi pada 8 September 1951 meninggalkan seorang istri Suezi Duta Nusawantari dan satu orang putra bernama Yuda Nugraha. (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar