- Menurutnya, Indonesia tidak memiliki pemain tenis yang terus konsisten terhadap kariernya di dunia tenis. Rata-rata pemain yang gemilang secara prestasi akan memutuskan berhenti berkarier manakala memasuki gerbang pernikahan, maupun mendapatkan pekerjaan lain yang lebih baik.
"Kendala terbesar kita adalah persoalan pemain. Yang akan diturunkan untuk Sea Games relatif mereka yang usia muda. Pemain profesional kita kan tidak banyak yang lanjut main tenis. Kalau sudah menikah, atau ditawari kerjaan lain, mereka akan pilih pensiun. Berbeda dengan negara lain," ujar Martina Widjaya.
Dalam Sea Games mendatang, Martina mengaku sempat kesulitan mempersiapkan nama-nama yang akan diturunkan. Pasalnya, melihat peta kekuatan negara lain yang masih menurunkan para pemain seniornya, Indonesia tidak lagi memiliki pemain senior di pelatnas. Sebagai gantinya, Pelti menerjunkan sederet pemain muda di ajang bergengsi tersebut.
"Yang mengkhawatirkan bukan persoalan fisik ataupun taktik, tapi kalah jam terbang. Mereka yang akan dihadapi nanti tentu sekelas pemain senior kita. Sementara pemain yang awalnya selevel di atas mereka kini sudah tak lagi main tenis. Itu kendalanya," ujar Martina tanpa menyebut nama-nama pemain tersebut. (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***
"Kendala terbesar kita adalah persoalan pemain. Yang akan diturunkan untuk Sea Games relatif mereka yang usia muda. Pemain profesional kita kan tidak banyak yang lanjut main tenis. Kalau sudah menikah, atau ditawari kerjaan lain, mereka akan pilih pensiun. Berbeda dengan negara lain," ujar Martina Widjaya.
Dalam Sea Games mendatang, Martina mengaku sempat kesulitan mempersiapkan nama-nama yang akan diturunkan. Pasalnya, melihat peta kekuatan negara lain yang masih menurunkan para pemain seniornya, Indonesia tidak lagi memiliki pemain senior di pelatnas. Sebagai gantinya, Pelti menerjunkan sederet pemain muda di ajang bergengsi tersebut.
"Yang mengkhawatirkan bukan persoalan fisik ataupun taktik, tapi kalah jam terbang. Mereka yang akan dihadapi nanti tentu sekelas pemain senior kita. Sementara pemain yang awalnya selevel di atas mereka kini sudah tak lagi main tenis. Itu kendalanya," ujar Martina tanpa menyebut nama-nama pemain tersebut. (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar