Sandy sebagai petenis nomor satu Indonesia tampak kalah kelas dibandingkan lawannya yang unggulan lima, Francesca Schiavone dari Italia yang menempati peringkat 27 dunia. Sempat unggul 2-0 lebih dulu pada set pertama, Sandy, peringkat 265 dunia, kemudian dikunci lawannya yang akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 2-6, 0-6.
Wakil tuan rumah lainnya, Ayu dan Lavinia juga tersisih di langkah pertama babak utama. Ayu menyerah 2-6, 1-6 di tangan Akgul Amanmuradova dari Uzbekistan. Sedangkan Lavinia yang masuk babak utama dengan fasilitas lucky loser menggantikan posisi pemain China Li Na yang mundur karena cedera dihentikan oleh pemain Polandia Marta Domachowska 2-6, 3-6.
Meskipun mampu menang mudah namun Schiavone dalam acara jumpa pers memberikan pujian kepada Sandy. Pujian Schiavone tidak terkesan basa-basi karena dia membilang Sandy bisa mencapai peringkat 100 dunia.
“Tadi dia bermain bagus. Dia termasuk pemain yang bagus,” ujarnya sambil menambhan, untuk mencapai tingkat 100 itu Sandy harus lebih banyak berlatih antara lain dengan bentuk permainan yang lebih bervariasi dan memperbaiki taktiknya.
Petenis berusia 28 tahun itu menjelaskan, kemenangan yang diraihnya karena pengalaman dan level permainan yang berbeda. “Saya bermain di level atas,” ucapnya.
Saat ditanya apakah dia yakin dapat melaju hingga final, Schiavone mengatakan, dirinya tidak berpikir terlalu jauh melainkan memilih untuk menghadapi satu pertandingan demi pertandingan.
Petenis lain yang maju ke babak berikutnya adalah Yuan Meng, setelah petenis China itu menundukkan petenis wildcard dari Kazakhstan Yaroslava Shvedova 5-7, 6-2, 7-5. Selanjutnya, pemain peringkat 95 dunia itu akan menantang unggulan kedua asal Swiss Patty Schnyder yang mendapat bye pada babak pertama. ***1*** (T.F005)
Sementara itu cedera lutut kanan memaksa semifinalis Olimpiade 2008 Beijing sekaligus unggulan keenam, Li Na asal China, mengundurkan diri dari turnamen WTA Tour itu, Senin. "Tadi pagi saat bangun tidur saya sudah merasa tidak nyaman di lutut dan saya sudah berusaha mencoba latihan tadi pagi, tetapi setelah diperiksa dan konsultasi dengan dokter ada luka di lutut saya," ujar petenis peringkat 36 dunia tersebut saat memberi keterangan pers.
Li Na mengatakan, perjalanan panjang yang dia lakukan setelah mengikuti Olimpiade Beijing, kemudian ke Amerika Serikat untuk ambil bagian di Grand Slam Amerika Serikat Terbuka, lalu kembali ke China untuk mengajukan visa sebelum ke Indonesia, mempengaruhi kondisi fisiknya. "Saya ingin sekali bermain di sini ... karenanya saya menyesal harus mengundurkan diri, tetapi saya akan coba lagi tahun depan," ujar petenis yang kalah dari petenis Rusia Vera Zvonareva dalam perebutan medali perunggu Olimpiade Beijing itu.
Li Na akan pulang ke negaranya Selasa (9/9) untuk selanjutnya berkonsultasi dengan dokter. Selanjutnya dia berencana ambil bagian dalam turnamen di Tokyo, Jepang mulai 29 September. Namun dia masih akan menunggu perkembangan atas cedera lututnya untuk memastikan akan bertanding di Jepang atau tidak. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar