- Emas keenam tim DKI diraih dari nomor beregu putra setelah di final menghentikan perlawanan Jawa Tengah 2-0, di lapangan B Kompleks Tenis Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (1/7). Pemain terbaik nasional, Christopher Rungkat, mengantar DKI memimpin 1-0 lewat kemenangan 6-4 dan 6-4, atas Sunu Wahyu Trijati. Kemudian, Nesa Artha menuntaskan kemenangan DKI setelah unggul 6-3, 3-6, dan 10-6, atas David Agung Susanto.
Sukses ini menambah perbendaharaan emas DKI menjadi enam buah. Ini akan menjadi modal berarti bagi DKI untuk mengejar juara umum dalam PON Tenis yang baru pertama kali digelar di Tanah Air. Masih ada 23 emas yang akan diperebutkan melalui nomor perorangan putra-putri untuk kategori junior (14 dan 16 tahun), umum, dan veteran.
Sebelumnya, DKI merebut emas dari beregu putra mini tenis, beregu putra-putri 14 tahun, beregu putra 16 tahun, dan beregu veteran putra.
"Saya rasa ini hasil yang bagus. Lagi pula pertandingan ini digelar di Jakarta, jadi DKI memang harus bisa menang. Kalaupun emas ada yang lepas, itu bukan masalah serius. Ke depannya, kita mesti benahi lagi karena untuk regenerasi memang butuh waktu. Mudah-mudahan ke depan akan lebih baik lagi," ujar Ketua harian Pengprov Pelti DKI Jakarta, Wiryatmoko, yang hadir menyaksikan pertandingan.
Sementara itu, Sekretaris Pengprov Pelti DKI, Imam Supardi, menambahkan bahwa peluang DKI untuk menambah pundi emas masih terbuka di perorangan. "Untuk senior, minimal kita punya peluang 4 medali emas, yaitu tunggal putra, tunggal putri, veteran putra, dan veteran putri," timpal Imam.
Sementara pada partai perorangan kelompok umum tunggal PON Tenis 2009, kembali menelan korban pemain unggulan, setelah unggulan 15 asal Aceh, Fandi Suyadi, kandas di tangan Michael Christian (Jabar) dengan 5-7 dan 4-6, sekarang giliran Sebastian Dacosta yang terdepak. Unggulan delapan asal Kaltim ini dikalahkan oleh petenis nonunggulan, Seno Hartono (Jabar), dengan skor 6-2 dan 6-4, di lapangan hardcourt Senayan, Jakarta.
"Kondisi saya sudah capek setelah bertanding di beregu. Saya sudah berusaha tetapi memang belum beruntung, dan saya akui Seno juga mainnya bagus," kata Sebastian usai pertandingan.
Pada kelompok putri belum ada kejutan. Unggulan taratas Ayu Fani Damayanti (DKI) dan Jessy Rompies (Kaltim) melaju ke babak kedua. Pada turnamen yang merupakan seri kedua dari rangkaian turnamen Garuda Series ini, Ayu menang mudah atas petenis Jambi, Dina Azwar, dengan skor 6-1 dan 6-0, sedangkan Jessy yang kembali bertemu lawannya di beregu, Nadia Frederika, tidak harus menyelesaikan pertandingan karena Nadia mengalami sesak napas dan tidak bisa melanjutkan pertandingan. Jessy menang dengan skor 6-0 dan 3-0 (retired). (ssko)
***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***