Menu

coiga

AYO GABUNG

KARYA ANDA KAMI NANTIKAN

TENIS COI menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini.
Baik itu tulisan maupun foto tentang pemain, klub, pengurus Pengkot/Pengkab, Pengprov dan PP Pelti, turnamen dan kegiatan tenis lainnya. Kirim karya tulis atau karya foto Anda ke e-mail: akumemangcoi@yahoo.com.

Selasa, 18 November 2008

SURAT DARI DAKAR: Mencari Yayuk Masa Depan

Salam olah raga,Selamat! Salut dengan laporan-laporan Anda di inatennis. Saya sangat menikmati mengikuti perkembangan tenis di tanah air lewat blog Anda! Saya penggila tenis, pengagum si ratu teniis Indonesia Yayuk Basuki dan memimpikan lahirnya Yayuk-Yayuk baru di masa mendatang.

Saya rasa Indonesia perlu mengadakan intropeksi diri dengan melihat potensi-potensi yang ada di tanah air, lalu mengembangkannya. Salah satunya adalah dengan belajar dari lahirnya fenomena Yayuk Basuki.
Bagaimana seorang gadis kampung, dia bisa menguasai teknik-teknik tinggi dalam tennis padahal pada masa itu tak ada sekolah tennis di Yogya? Dan itu dia lakukan ketika dia masih kecil, di bawah 12 tahun.

Ukuran tubuh Yayuk saya kira tidak terlalu istimewa di kalangan wanita Indonesia dan termasuk kecil di pentas internasional. Namun ukuran tubuh kecil Yayuk tidak pernah menghalanginya meluncurkan fore-hand, aggressive slice back-hand, volley kelas dunia.

Saya yakin di atas semua tekniknya, Yayuk bermental baja! Kalau nggak, mana mungkin dia mampu menekuk lutut petenis-petenis elit ibukota yang punya semua hal: teknik, fasilitas, "permainan" di luar lapangan, pelatih, dsb.

Saya sangat berharap ada penulis Indonesia yang menulis tentang biografi Yayuk selagi dia masih hidup untuk kita timba ilmunya. Saya yakin banyak pelajaran, komitmen terhadap tenis, pengalaman, ilmu yang bisa kita timba dari beliau! Mohon mas, bila ada data-data lengkap tentang Yayuk, belom berupa buku juga ok, agar bersedia share kepada saya.

Hilang rasa sabar saya menunggu hadirnya ratu tenis Indonesia setelah era Yayuk. Ada satu nama yaitu Angie yang pernah mencuat tapi kemudian tenggelam ditelan bumi. Apapun alasannya, saya anggap ini kegagalan. Setelah itu tak ada satu pun petenis kita yang menunjukkan prestasi yang membanggakan, karena baru tampil di kelas asia tenggara. Itu pun jarang menang!

Terima kasih sebelumnya,
Ghofar Ismail
Penggila tennis,
saat ini bertugas di Dakar

Tidak ada komentar: