Menu

coiga

AYO GABUNG

KARYA ANDA KAMI NANTIKAN

TENIS COI menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini.
Baik itu tulisan maupun foto tentang pemain, klub, pengurus Pengkot/Pengkab, Pengprov dan PP Pelti, turnamen dan kegiatan tenis lainnya. Kirim karya tulis atau karya foto Anda ke e-mail: akumemangcoi@yahoo.com.

Kamis, 11 November 2010

TENIS INDONESIA CHAMP: Putri Menjanjikan, Putra Kedodoran

Sumber Asli -- CINTA TENIS INDONESIA - JAKARTA - Turnamen Indonesia Internasional Junior Tennis Champs 2010 membuka ketimpangan prestasi para petenis putra dan putri di Tanah Air. Dalam turnamen tenis, yang akan berlangsung di Jakarta, 13-21 November 2010, itu, petenis putri Indonesia menjanjikan untuk merebut gelar, sedangkan untuk putra justru kedodoran.
- Dari daftar peserta yang berasal dari 25 negara itu, petenis putri Indonesia menghadirkan pemain dengan peringkat dunia tertinggi atas nama Nadya Syarifah. Dengan menempati peringkat 283, Nadya dipastikan menempati unggulan utama. Dia akan dilapis dua rekan senegaranya yang juga masuk unggulan, Voni Darlina (unggulan 4) dan Aildila Sutjiadi (5).

Kondisi menggembirakan pada bagian putri itu tidak diikuti oleh pemain-pemain putra. Indonesia yang menampilkan pemain andalan seperti Ega Uneputty (peringkat nasional Pelti 2), Jason Joey Alexander (5), Aditya Ichsandi Haris (6), dan n Indta Eijaya (7) tidak ada yang masuk unggulan karena peringkat dunia mereka sangat rendah.

Menanggapi ketimpangan peringkat pemain putra dan putri itu, Ketua Umum PP Pelti Martina Widjaja menyoroti masalah sumber daya manusia yang lemah. Selain itu juga kurangnya pelatih-pelatih andal. "Kebanyak pelatih andal itu ada di Jakarta dan daerah sekitarnya," ujarnya.

Sedangkan pelatih top nasional Deddy Prasetyo, yang dalam turnamen ini menjadi Direktur Turnamen, menambahkan, memang benar masalah sumber daya manusia itu yang menjadi kendala, baik itu pelatih maupun pemain. "Pemain kita kebanyakan berasal dari keluarga yang pas-pasan secara ekonomi, sehingga sukar untuk mengikuti turnamen internasional dan berlatih dengan baik. Secara tinggi badan juga kita kalah bersaing," ujar pelatih klub Detec itu.

Di luar ketimpangan prestasi itu, Martina mengaku gembira atas animo negara luar yang ambil bagian dalam turnamen ini, termasuk dengan hadirnya pemain peringkat terbaik putra Zhaooyi Cao (China). Dengan peringkat 177 dunia junior, dipastikan dia akan menempati unggulan utama putra turnamen grade 4 ITF (Federasi Tenis Internasional) itu.

"Saya senang karena banyak negara yang ambil bagian, padahal negara kita sedang banyak musibah. Tapi, ini bukan hanya di negara kita, negara lain juga banyak musibah karena dunia semakin tua," katanya.

Bahkan, dia berharap, turnamen ini bisa menjadi hiburan di tengah duka. Siapa tahu, katanya, nanti ada upaya menggali sumbangan untuk mereka yang terkena musibah.

Deddy menjelaskan, turnamen ini menyediakan 64 tempat di babak utama untuk tunggal putra dan 48 untuk tunggal putri. Sementara untuk sektor ganda tersedia tempat untuk 32 pasangan. "Bila melihat peringkat peserta, sudah pasti pertarungan akan berlangsung sangat ketat. Peluang sangat terbuka bagi petenis Indonesia untuk dapat meraih gelar juara di hadapan publik sendiri," kata Deddy.

Dalam acara temu pers di Jakarta, kemarin, yang juga dihadiri Sekjen PP Pelti Soebronto Laras dan Sekretaris Pengprov Pelti DKI Jakarta Imam Supardi, Deddy mengemukakan, bersamaan dengan turnamen itu juga diadakan bazar produk yang berkaitan dengan tenis. Digelar juga coaching clinic bersama pelatih asal Belanda, Paul van der Knaap. (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***

Tidak ada komentar: