Menu

coiga

AYO GABUNG

KARYA ANDA KAMI NANTIKAN

TENIS COI menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini.
Baik itu tulisan maupun foto tentang pemain, klub, pengurus Pengkot/Pengkab, Pengprov dan PP Pelti, turnamen dan kegiatan tenis lainnya. Kirim karya tulis atau karya foto Anda ke e-mail: akumemangcoi@yahoo.com.

Minggu, 14 September 2008

PATTY SCHNYDER: Lepas Dari baying-bayang


NAMA Patty Schnyder seperti dikesampingkan dalam perburuan gelar juara turnamen tenis Commonwealth Bank Tennis Classic 2008. Justru nama-nama lain yang lebih mencuat seperti unggulan utama Daniela Hantuchova (Slovakia), unggulan tiga Flavia Pennetta (Italia) dan juga Nadia Petrova (Rusia). Padahal, Schnyder menempati unggulan dua dan merupakan pemain yang sudah tampil untuk keempat kalinya dalam turnamen yang semula bertajuk Wismilak International itu.
Kondisi itu sama sekali tidak membuat Schnyder patah semangat atau tampil apa adanya. Justru dia tertantang untuk menunjukkan dirinya memang masih pantas diperhitungkan. Apalagi dia datang ke Bali kali ini untuk menebus kegagalan demi kegagalan dalam tiga penampilan sebelumnya di Pulau Dewata.

Adakah pemain kelahiran Basel, Swiss, 14 Desember 1978 itu kurang dilirik karena sudah bersuami? Dia sudah menikah dengan Rainer Hofmann yang juga pelatihnya pada 5 Desember 2003. Bisa ya namun bisa juga tidak.
Petenis yang bermain dengan tangan kidal itu memang sudah terbiasa dikesampingkan. Ketika Martina Hingis masih aktif bermain maka nama Schnyder dikesampingkan. Bahkan saat Hingis come back pun setelah lama mundur, Schnyder tetap berada dalam baying-bayang Hingis.
Akhirnya perjalanan sejarah pula yang menentukan. Ternyata Schnyder bukan hanya menjadi baying-bayang. Dia pantas dikedepankan. Termasuk saat turnamen Commonwealth Bank Tennis Classic 2008. Tidak diperhitungkan namun dia secara mulus melangkah ke tangga juara setelah di final, Minggu (14/9), menundukkan Tamira Paszek (Austria) 6-3, 6-0.
Sukses itu bukan saja merupakan jawaban atas kerinduannya meraih gelar di Bali namun juga memiliki arti penting. Ini kemenangannya yang ke-500 dalam kariernya di tenis professional yang digelutinya sejak 1994. Sejak itu pemilik tinggi 168 dan berat 57 kg itu sudah mengantongi 11 gelar.
“Bukan saja bahagia namun saya juga bangga. Sungguh mengagumkan apalagi saya bisa fokus dalam tiga permainan terakhir. Jadi ini penampilan yang hebat,” ujar peraih hadiah total 7.328.052 dolar Amerika Serikat itu.
Kemampuannya bisa bertahan dan ajeng di posisi atas dunia menurut Schnyeder tidak terlepas dari dukungan suaminya. Posisi suaminya yang juga berperan sebagai pelatihnya bukan saja menguntungkan namun sangat membantu. “Kami bisa membicarakan segala persoalan dalam tur. Sangat menyenangkan bisa bersama. Ini jelas memberi pengaruh pada penampilan saya,” ungkap pemain yang pernah berada di peringkat tujuh dunia yang senang ke danau untuk naik speed bout untuk mencari ketenangan. ***

Tidak ada komentar: