Menu

coiga

AYO GABUNG

KARYA ANDA KAMI NANTIKAN

TENIS COI menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini.
Baik itu tulisan maupun foto tentang pemain, klub, pengurus Pengkot/Pengkab, Pengprov dan PP Pelti, turnamen dan kegiatan tenis lainnya. Kirim karya tulis atau karya foto Anda ke e-mail: akumemangcoi@yahoo.com.

Minggu, 14 September 2008

COMMONWEALTH BANK TENNIS CLASSIC: Mimpi Schnyder Terwujud


INA TENNIS - INDONESIA – BALI - Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Patty Schnyder sudah tiga kali mengalami kegagalan untuk merebut gelar pada turnamen tenis rangkaian WTA Tour di Bali. Namun dia tidak pernah patah semangat untuk terus datang dan mencoba meraih yang terbaik. Akhirnya petenis Swiss itu mampu mewujudkan impiannya meraih gelar di Pulau Dewata, Minggu (14/9).
Unggulan dua yang memiliki tinggi 168 cm dan berat 56 kg itu memastikan diri merebut gelar turnamen Commonwealth Bank Tennis Classic di Nusa Dua, Bali, setelah menghentikan laju meteor muda asal Austria, Tamira Paszek. Lewat keunggulan pengalamannnya, Schnyder yang berada di peringkat 13 dunia itu membuat tidak berdaya Paszek 6-3, 6-0 dalam waktu satu jam tujuh menit.

“Saya sangat gembira karena akhirnya bisa meraih gelar juara disini. Ini sudah saya coba beberapa kali. Namun baru kali ini berhasil. Jadi senang namun saya cape,” ujar Schnyder saat memberikan komentar di lapangan utama Hotel Grand Hyatt usai pertandingan yang disaksikan ratusan penonton.
Selain mendapat hadiah sebesar 35.000 dolar AS, Schnyder juga mendapat piala dari Presiden Direktur Bank Commonwealth, Noersing, kalungan bunga oleh Ketua Turnamen Willy Walla dan kenangan-kenangan mutiara dari Ketua Umum PP Pelti Martina Widjaja. Ini menjadi puncak prestasi Schnyder dalam empat penampilannya di Pulau Dewata setelah sebelumnya mampu menguak dua kali semifinal.
Paszek yang berhasil menarik perhatian masyarakat tenis Bali karena namanya mirip dengan nama Bali – Pasek – itu membawa pulang hadiah uang sebesar 19.000 dolar. “Walau pun gagal namun saya merasa sudah melakukan tugas yang bagus selama di Bali. Saya bisa mencapai final. Dia (Schnyder) memang lebih baik dari saya kali ini. Saya akan datang lagi tahun depan,” ujar Paszek yang baru berusia 17 tahun dan menempati peringkat 85 dunia itu.
Sementara itu duet Taiwan dan China, Hsieh Su Wei/Peng Shuai menyelematkan pertenisan Asia dengan keberhasilan merebut gelar nomor ganda turnamen berhadiah total 225.000 dolar Amerika Serikat itu. Pasangan unggulan tiga ini berjaya setelah di final menundukkan Nadia Petrova/Marta Domachowska (Rusia/Polandia) 6-7 (4-7), 7-6 (7-3), 10-7. Sebagai juara mereka mendapat hadiah sebesar 10.500 dolar sedangkan Petrova/Domachowska kebagian 5.700.
Sabar
Melihat dari hasil dua pertemuan sebelumnya yang imbang 1-1, banyak yang memperkirakan final antara Schnyder dan Paszek akan berlangsung ketat dan menarik. Apalagi bila melihat gebrakan luar biasa Paszek di Bali lewat keberhasilannya menumbangkan unggulan utama Daniela Hantuchova (Slovakia), unggulan tiga Flavia Penneta (Italia) dan unggulan tujuh Sara Errani (Italia).
Namun harapan dan perkiraan itu tidak terwujud. Paszek hanya bisa memberikan perlawanan ketat pada tiga game awal. Setelah itu Schnyder benar-benar mengendalikan permainan. Paszek hanya meramaikan perlawanan dengan kejutan-kejutan pukulan silang yang tajam.
Kunci Schnyder tidak pelak kesabarannya meladeni keuletan perlawanan Paszek. Juga dia bisa meredam bola-bola tajam Paszek dengan taktiknya membuka lapangan lawan. Bola-bola silang tang menukik di garis belakang bukan saja benar-benar menyulitkan namun juga membuat mati kutu Paszek. ***

Tidak ada komentar: