Dengan mendapat bye, dua petenis didikan Ragunan Tennis Camp itu memiliki waktu untuk beristirahat, setelah keduanya berjibaku di seri Sportama di Solo, minggu lalu. "Drawing ini baik untuk anak-anak. Mereka bisa ambil nafas dulu, usai tampil di Solo," ujar sang pelatih, Tintus Arianto Wibowo.
Beatrice Gumulya sendiri mengaku senang dengan drawing tersebut. "Kita bisa tarik nafas dulu,"aku adik kandung petenis nasional, Sandy Gumulya.
Namun, dalam kesempatan ini dia mengakui berada di pool berat (atas) bersama sedeed pertama asal Thailand, Noppawan Lertchewakarn.
Sementara Jessy Rompies sedikit longgar berada di grup bawah (Jessy sedeed kedua). Namun, jika dia mulus ke babak ketiga, andalan Kalimantan Timur ini bakal jumpa kompatriotnya, Angelina Jogasurya, yang sebelumnya harus mendepak petenis India, Asharya Shrivastava.
Di grup bawah, petenis tangguh lain adalah, Maho Kowase dari Jepang (146 ITF) dan Mia Vriens dari Australia dengan modal ranking ITF 54. Dalam pada itu, Noppawan sendiri mengaku tertantang untuk meraih gelar jara lagi di Balikpapan. "Mei lalu saya juara women's circuit. Dan kali ini saya juga akan tampil maksimal lagi untuk bisa merebut juara lagi. Saya suka kota ini, yang membawa banyak keberuntungan," aku petenis ABG yang akrab dipanggil Nok ini.
Namun demikian, di grupnya dia mengaku sangat berat. Karena di posisi atas ada Beatrice Gumulya (Indonesia) yang bermodal ranking 47 ITF. Nok sendiri kini masuk jajaran elite dunia dengan ranking 3 ITF. "Grup saya juga berat. Dan saya tidak pernah memandang enteng semua lawan," lanjut Nok sembari menyebut nama Beatrice Gumulya.
Sementara untuk putra, unggulan pertama asal India, Yuki Bhambri juga mendapat bye. Demikian pula halnya dengan sedeed kedua asal Austrlia, James Duckworth (59 ITF).
Dalam pada itu, kendati sore kemarin kota Balikpapan diguyur hujan namun pelaksanaan pembukaan tetap lancar. Bahkan, semua pemain mengikuti upacara tersebut. "Saya bangga dengan petenis muda ini. Mereka mengikuti upacara pembukaan dengan tertib dan gembira. publik tenis Kaltim membuktikan lagi mampu menjadi tuan rumah yang baik untuk turnamen internasional," ujar Susan Soebakti, SH, MM direktur turnamen sekaligus Ketua Pengkot PELTI Balikpapan.
Acara yang dihadiri tak kurang dari 400 maniak tenis Balikpapan dan 34 pelatih plus 30 orang tua petenis -peserta--, ditandai dengan pemukulan bola pertama oleh Sekota Balikpapan, Purba Widjaja didampingi Wasekjen PP PELTI, Ausgust Ferry Raturandang dan PLH KONI Kaltim, Ir. H Zahdi Yahya, MP. "PP PELTI menyambut baik dengan kehadiran dari KONI Provinsi Kaltim yang menunjukkan kepeduliannya terhadap olahraga tenis. Dan mengharapkan pula Kaltim bisa menjadi pusat pembinaan olahraga di Indonesia. Namun, kami menyanyangkan masih banyak petenis Indonesia yang tak memanfaatkan event ini, sebagai ajang peningkatan prestasi. Daripada mereka ke luar negeri dengan beaya yang sangat bayak, pun belum tentu bisa masuk draw," tegas lelaki yang akrab dipanggil AFR ini. (Agus Aribowo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar