- Kemenangan Christo atas Nesa membuat persiapannya mulai maksimal jelang Indonesia menghadapi Kuwait di Piala Davis, Solo, 6-8 Maret 2009. Namun, dia menepis hal itu. Menurutnya, masih banyak yang harus diperbaiki meski meraih gelar di Cigna Open 2009 kali ini.
"Saya masih kurang maksimal, terutama masalah fisik yang sempat kedodoran hingga ke partai final. Saya berharap masalah ini tak akan terjadi saat Indonesia bentrok dengan Kuwait," ungkapnya usai pertandingan.
Meski demikian, petenis peringkat 1 Pelti itu bersyukur atas digelarnya turnamen seperti Cigna ini. Masalahnya dirinya beserta tiga anggota Davis Indonesia, Sunu Wahyu Trijati, Nesa Arta, dan Prima Simpatiaji mendapatkan pembelajaran penting.
"Kami jadi kenal diri sendiri. Turnamen ini pun membantu kami dalam hal persiapan, terutama pembentukan karakter saat berada di lapangan. Saya berharap modal di turnamen ini akan berpengaruh besar saat membela Indonesia di Piala Davis," cetus Christo.
Sementara Nesa tak mempermasalahkan kegagalannya menghadapi rekannya tersebut. Salah satu anggota tim Piala Davis Indonesia itu akan menjadikan momen kegagalannya sebagai pembelajaran ke depan.
Menurutnya, perbaikan utama yang harus dilakukan adalah mengenai konsentrasi. Faktor ini dinilainya sebagai biang keladi saat tumbang atas unggulan pertama tunggal putra tersebut.
"Saya tak tahu kenapa konsentrasi buyar ketika menghadapi dia. Padahal, saya sempat optimistis akan mendapatkan hasil terbaik di final ini," cetus Nesa. (sihc/sozc)
***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar