- Dengan kemenangan itu Christo meraih hadiah Rp74,5 juta, sedangkan Nesa Arta mendapat Rp34,5 juta. Christo urung mendapatkan hadiah total Rp 80 juta berikut bonus Rp 20 juta karena sempat dikalahkan Elbert Sie saat di penyisihan akhir grup.
Gelar ini merupakan gelar kedua bagi Christo setelah tahun lalu juga memenangkan final atas lawan yang sama.
Pada pertandingan yang dimulai pukul 10.00 WIB, pada set pertama Christo tak terlalu kesulitan menghentikan Nesa yang merupakan unggulan kelima dalam turnamen ini.
Pada set kedua Nesa menunjukkan perkembangan dan kemajuannya dengan memberikan perlawanan ketat kepada Christo dan perolehan kemenangan game demi game berlangsung sengit.
Setelah imbang 3-3, pada game ketujuh dan kedelapan Nesa memaksa Christo duece sampai tiga kali hingga unggul 5-3 dan kebangkitan Nesa memberikan kemenangan 6-3.
Pada set penentuan (set ketiga) setelah Nesa sempat unggul 1-0 dan 1-1, perolehan game poin kemudian berlanjut 2-1, 2-2, 3-2 untuk Nesa. Pada game kelima ini Nesa sempat berterima kasih kepada net setelah bola pengembalian Christo sempat menyangkut dan "hinggap" diatas bibir net, tetapi jatuh ke lapangan Christo sendiri sehingga memberikan kemenangan Nesa.
Pada game keenam Nesa lagi-lagi menguasai permainan sehingga meninggalkan Christo 4-2. Saking kesalnya dengan kesalahan yang dilakukan sendiri dan membanting raketnya, Christo pun mendapat peringatan dari wasit yang memimpin pertandingan.
Nesa terus unggul 4-3, kemudian disamakan 4-4 dan unggul lagi 5-3, Christo bangkit membenahi rasa percaya diri dari kesalahan-kesalahannya hingga menyamakan kedudukan 5-5.
Ketika memasuki game ke-11 saat servis di tangan Nesa, Christo justru melaju mengambil poin meninggalkan Nesa 40-15.
Sedangkan game terakhir Christo memanfaatkan servis di tangannya untuk kembali melaju dan hanya memberikan 15 poin kepada Nesa Arta ditandai pengembalian bola Nesa yang terlalu jauh di belakang "baseline".
Kemajuan Nesa
Christopher Rungkat mengakui bahwa mempertahankan gelar juara Master Turnamen Garuda Indonesia Tennis Series 2009 sebagai tidak mudah.
Dalam pertandingan di lapangan tenis Hotel Sultan Jakarta, Minggu, Christo mengakui Nesa Arta memiliki kemajuan luar biasa, sehingga tak mudah untuk dihentikan, apalagi dengan melihat pertandingan Nesa sebelumnya di semifinal.
"Dia (Nesa) kemajuannya memang luar biasa, dia sempat di `atas angin` dan berhasil pula memanfaatkan kelengahan saya," ujar Christopher Rungkat seusai pertandingan yang dimenangkan Christo 6-1, 3-6, 7-5.
Utamanya ketika memasuki set kedua, Christo mengaku harus berjuang mengembalikan rasa percaya dirinya setelah sempat lengah dan memberikan keleluasaan kepada Nesa dalam pengumpulan angka.
"Saya banyak melakukan "unforced error". Setelah itu saya berusaha untuk lebih confidence, dan akhirnya berhasil menguasai dua game terakhir pada set ketiga setelah kedudukan imbang 5-5," ujar Christopher Rungkat.
Christo menambahkan bahwa dirinya dan juga Nesa Arta telah mempersiapkan diri secara habis-habisan mengikuti seluruh seri Sportama sejak April lalu karena tengah dipersiapkan ke SEA Games Laos dan akan bertolak ke Vientiane pada 7 Desember mendatang.
Sementara Nesa Arta mengaku sempat tertekan oleh Christo pada awal pertandingan. Tetapi kemudian bisa balik menekan Christo saat memasuki set kedua.
"Tapi menjelang akhir set ketiga, dia (Christo) yang dalam keadaan tertekan malah justru bisa balik menekan saya," ujar Nesa.
Meski demikian Nesa mengakui penampilannya pada pertandingan di semifinal melawan Elbert Sie pada Sabtu lalu justru lebih baik dibanding saat melawan Christo di final. (sihc/saci)
***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***