- Dalam pertarungan melawan Korsel di Pusat Tenis Nasional Kuala Lumpur, Malaysia, secara mengejutkan Indonesia mengubah susunan tim. Sandy Gumulya yang selama ini diragukan kondisinya mendapat kepercayaan penuh bersama Ayu Fani Damayanti. Sandy tampil di tunggal menggantikan Lavinia Tananta dan juga berduet dengan Ayu di partai ganda.
Perubahan ini ternyata tidak mampu menghadirkan kejutan. Memang Ayu berhasil meraih satu angka dengan mengalahkan Kim Jung So 6-2 dan 6-1. Namun, kemenangan Ayu ini hanya menjadi hiburan untuk menyamakan kedudukan 1-1 setelah di partai pertama Sandy kalah 3-6 dan 3-6 dari Lee A Jin.
Pada partai ganda yang menjadi penentuan ternyata duet Ayu/Sandy gagal mempersembahkan kemenangan. Mereka yang sudah berjuang keras di tunggal hanya mampu memberikan perlawanan di set pertama melawan Kim/ Lee. Setelah itu, Kim/Lee menguasi permainan untuk menentukan kemenangan 7-5 dan 6-3.
Inilah kekalahan pertama Indonesia dari Korsel di ajang Fed Cup. Sebelumnya, dalam lima pertemuan, Indonesia tidak terkalahkan. Bahkan, kekalahan pertama dari Korsel ini langsung membawa Indonesia pada posisi sulit. Pasalnya, Indonesia kini tidak memunyai pilihan lain kecuali menang saat melawan Selandia Baru pada partai terakhir penyisihan Grup A. Hanya kemenangan yang bisa mengamankan Indonesia tetap bertahan di Grup I.
Namun, jika sampai kalah lagi, maka Indonesia benar-benar berada di ujung tanduk. Kalau sampai terpeleset, maka akan terjun ke Grup II. Jelas suatu sejarah paling buruk dalam perjuangan Indonesia di ajang kejuaraan tenis beregu putri dunia itu.
Menghadapi Selandia Baru akan benar-benar menjadi penentuan nasib Indonesia. Mampukah Ayu, Lavinia, Sandy, dan Jessy Rompies mengatasi perlawanan tim Negeri Kiwi yang diperkuat Sacha Jones, Marina Erakovic, Ellen Barry, dan kapten Marcel Vos? Kalau melihat hasil pertemuan selama ini, Indonesia yang unggul 7-3 tetap memunyai peluang untuk memenangkan pertarungan "hidup mati" itu.
Namun, bila menengok dalam dua tahun terakhir, ada kekhawatiran Indonesia tidak mampu menghadang Selandia Baru. Dalam dua pertemuan terakhir, tahun 2009 dan 2008, Indonesia selalu dikandaskan Selandia Baru. Bahkan pada pertemuan tahun lalu, Indonesia yang diperkuat Ayu dan Sandy kalah 1-2.
Kalau kemungkinan terburuk terjadi, Indonesia sampai kalah lagi dari Selandia Baru, maka ada langkah penyelamatan terakhir. Indonesia harus menang menghadapi juru kunci Grup B dalam partai penentuan siapa yang akan benar-benar bertahan di Grup I. Lawan yang dihadapi diperkirakan lebih mengerikan karena bisa Taiwan atau Uzbekistan yang kualitas pemainnya di atas Indonesia. (ssko)
***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***