- "Setidaknya 2008, sebagai berkah prestasi awal saat saya mendapat juara I Sulsel di Makassar untuk tunggal even Pelta Telkom umur 12 tahun," kata Insan Safaat Bahman. Pada masa pailitnya bibit atlet Sulsel ketika masih diselimuti minimnya tampil bibit muda berbakat, sudah selayaknya memberi harapan kedepan, dengan lahirnya bibit atlet berprestasi dari Enrekang.
"Sebagai orang tua, awalnya tetap mendorong gemar bertenis dan tetap setiap usai sekolah, kita malah selalu mendampingi bermain sekaligus berlatih rutin," ujar Bahman, orang tua Insan yang merangkap sebagai pelatih bagi anaknya.
Di rumah dinas sederhana yang ditempati, ada medali sebanyak 16 keping yang terpajang hasil karya ketiga putranya. Belum lagi puluhan piala terkoleksi rapi, malah sampai prestasi terakhir 3 medali antaranya diraih Insan.
"Sempat ke Jakarta tapi belum meraih medali," tambahnya. Penggemar Ravael Nadal (Spanyol) inipun tak patah semangat, meski keinginan ikut PON tahun ini belum tentu sama dengan keadaan pelatihnya. "Tentunya kalau ada uang pribadi, biasanya kita berangkat tapi jika tak ada ya terpaksa tak ikut, yang pastinya itu sebuah cita-cita," kata Bahman berharap. (supec)***
"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***
"Sebagai orang tua, awalnya tetap mendorong gemar bertenis dan tetap setiap usai sekolah, kita malah selalu mendampingi bermain sekaligus berlatih rutin," ujar Bahman, orang tua Insan yang merangkap sebagai pelatih bagi anaknya.
Di rumah dinas sederhana yang ditempati, ada medali sebanyak 16 keping yang terpajang hasil karya ketiga putranya. Belum lagi puluhan piala terkoleksi rapi, malah sampai prestasi terakhir 3 medali antaranya diraih Insan.
"Sempat ke Jakarta tapi belum meraih medali," tambahnya. Penggemar Ravael Nadal (Spanyol) inipun tak patah semangat, meski keinginan ikut PON tahun ini belum tentu sama dengan keadaan pelatihnya. "Tentunya kalau ada uang pribadi, biasanya kita berangkat tapi jika tak ada ya terpaksa tak ikut, yang pastinya itu sebuah cita-cita," kata Bahman berharap. (supec)***
"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***