- Turnamen yang baru pertama kalinya digelar di Jakarta ini sebelumnya merupakan turnamen junior tahunan di Solo. "Karena ada persoalan teknis turnamen ini kemudian dipindahkan ke Jakarta. Saya diminta oleh Ketua Bidang Pertandingan PB Pelti untuk menyelenggarakan di Jakarta," tutur Deddy.
Peserta turnamen Grade IV Junior International Tennis Federation ini maksimum berusia 18 tahun. Bersamaan dengan turnamen internasional itu juga digelar turnamen nasional kelompok umur 12, 14, dan 16 tahun.
Menurut Deddy, turnamen ini dimaksudkan untuk memasyarakatkan olahraga tenis di Indonesia. Selain itu juga untuk pembinaan petenis, khususnya di kelompok junior. Di sela-sela turnamen ini juga diadakan bazaar terkait dengan olahraga tenis.
"Kami juga sedang mengupayakan semacam penataran atau coaching clinic untuk para petenis junior. Kami akan mengundang pelatih kenamaan dari Belanda Paul van der Knaap. Paul adalah satu di antara instruktur tenis kenamaan dunia," ujar Deddy
Turnamen akan dilaksanakan di delapan lapangan rebond ace dan 12 lapangan tanah liat Gelora Bung Karno, Senayan. Pihaknya sedang mengajukan permohonan diskon sewa lapangan, karena jumlahnya mencapai Rp120 juta lebih.
Dia ingatkan bahwa turnamen ini bukan untuk mencari keuntungan, tetapi lebih ditekankan pada pembinaan. "Anda dapat mengecek sendiri nanti pada saat pelaksanaan. Silakan hitung sendiri berapa pengeluaran dan berapa pemasukan, " tutur Deddy, pelatih Klub Detec yang telah melahirkan sederetan petenis nasional ini.
Menurut rencana sebelum babak utama digelar akan lebih dulu diadakan babak penyisihan, 14-15 November. Babak utama akan diikuti 62 petenis tunggal, dan 32 ganda. "Kami ingin turnamen ini berlangsung meriah agar animo masyarakat untuk berolahraga tenis kembali meningkat. Sekarang ini animo masyarakat bermain tenis menurun. Satu di antara indikasinya adalah makin minimnya peserta turnamen tenis," tutur Deddy.
Karena itulah Deddy mengimbau dunia usaha untuk berpartisipasi pada turnamen ini. "Saya ingin tenis kita maju. Kita punya banyak potensi yang harus kita kembangkan agar muncul petenis generasi baru yang lebih hebat prestasinya ketimbang generasi sebelumnya," tutur Deddy yang memiliki 17 anak asuh dan seluruhnya adalah pemain tenis.
Para anak asuhnya umumnya dari keluarga yang secara ekonomi kurang beruntung. "Ada yang bapaknya Satpam, tukang kebun, pensiunan, dan lain sebagainya. Semua saya tampung di rumah saya dan Anda dapat membayangkan berapa rupiah biaya yang harus saya keluarkan tiap bulan," kata Deddy. (smic)***
"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***
Peserta turnamen Grade IV Junior International Tennis Federation ini maksimum berusia 18 tahun. Bersamaan dengan turnamen internasional itu juga digelar turnamen nasional kelompok umur 12, 14, dan 16 tahun.
Menurut Deddy, turnamen ini dimaksudkan untuk memasyarakatkan olahraga tenis di Indonesia. Selain itu juga untuk pembinaan petenis, khususnya di kelompok junior. Di sela-sela turnamen ini juga diadakan bazaar terkait dengan olahraga tenis.
"Kami juga sedang mengupayakan semacam penataran atau coaching clinic untuk para petenis junior. Kami akan mengundang pelatih kenamaan dari Belanda Paul van der Knaap. Paul adalah satu di antara instruktur tenis kenamaan dunia," ujar Deddy
Turnamen akan dilaksanakan di delapan lapangan rebond ace dan 12 lapangan tanah liat Gelora Bung Karno, Senayan. Pihaknya sedang mengajukan permohonan diskon sewa lapangan, karena jumlahnya mencapai Rp120 juta lebih.
Dia ingatkan bahwa turnamen ini bukan untuk mencari keuntungan, tetapi lebih ditekankan pada pembinaan. "Anda dapat mengecek sendiri nanti pada saat pelaksanaan. Silakan hitung sendiri berapa pengeluaran dan berapa pemasukan, " tutur Deddy, pelatih Klub Detec yang telah melahirkan sederetan petenis nasional ini.
Menurut rencana sebelum babak utama digelar akan lebih dulu diadakan babak penyisihan, 14-15 November. Babak utama akan diikuti 62 petenis tunggal, dan 32 ganda. "Kami ingin turnamen ini berlangsung meriah agar animo masyarakat untuk berolahraga tenis kembali meningkat. Sekarang ini animo masyarakat bermain tenis menurun. Satu di antara indikasinya adalah makin minimnya peserta turnamen tenis," tutur Deddy.
Karena itulah Deddy mengimbau dunia usaha untuk berpartisipasi pada turnamen ini. "Saya ingin tenis kita maju. Kita punya banyak potensi yang harus kita kembangkan agar muncul petenis generasi baru yang lebih hebat prestasinya ketimbang generasi sebelumnya," tutur Deddy yang memiliki 17 anak asuh dan seluruhnya adalah pemain tenis.
Para anak asuhnya umumnya dari keluarga yang secara ekonomi kurang beruntung. "Ada yang bapaknya Satpam, tukang kebun, pensiunan, dan lain sebagainya. Semua saya tampung di rumah saya dan Anda dapat membayangkan berapa rupiah biaya yang harus saya keluarkan tiap bulan," kata Deddy. (smic)***
"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***