- Terhadap komplain ini, Purwati selaku orang tua Puspa mengaku bahwa anaknya dan dirinya adalah warga asli Pontianak. Hanya saja demi kemajuan anaknya pada cabang tenis, mengharuskan dirinya memberi keleluasaan pada putrinya untuk berlatih di Jakarta.
Bercerita tentang komplain panitia, Purwati mengaku memang pernah berselisih paham dengan saudara putra selaku panitia Porprov kali ini. Dimana pada tahun 2009 lalu, Puspa diminta untuk mewakil Kalbar dalam PON Kaltim.Namun dalam rapat sebelum keberangkatan, Purwati mengaku baru menerima surat ajakan rapat jam 02.00 siang, sedangkan rapatnya sendiri dimula jam 10.00 pagi. ”Itu kan sama saja dengan tidak menginginkan ketidakhadiran saya,” ujar Purwati.
Terhadap hal ini, Purwati merasa bangga dengan prestasi anaknya. Karena meskipun datang komplain dari panitia, namun hal tersebut tidak diikuti oleh kontingen daerah lain. Karena daerah lain memang sudah tahu dengan keadaan yang sebenarnya.
Terhadap hal ini, Purwati mengaku bahwa selama ini latihan Puspa di Jakarta dibiayai oleh keluarganya sendiri. Namun ketika membela nama daerah kota Pontianak, kenapa hal seperti ini malah diributkan.
Seharusnya Pelti Kalbar justru merangkul bibit-bibit atlet daerahnya, bukan malah mempersoalkan hal-hal yang tidak perlu yang dapat saja merusak mental sang atlet.
Yang pasti dengan raihan emas ganda putri dan emas beregu serta perak pada tunggal putri ini, akan tetap sebagai putri daerah Kalbar karena memang Puspa kelahiran Pontianak. (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***
Bercerita tentang komplain panitia, Purwati mengaku memang pernah berselisih paham dengan saudara putra selaku panitia Porprov kali ini. Dimana pada tahun 2009 lalu, Puspa diminta untuk mewakil Kalbar dalam PON Kaltim.Namun dalam rapat sebelum keberangkatan, Purwati mengaku baru menerima surat ajakan rapat jam 02.00 siang, sedangkan rapatnya sendiri dimula jam 10.00 pagi. ”Itu kan sama saja dengan tidak menginginkan ketidakhadiran saya,” ujar Purwati.
Terhadap hal ini, Purwati merasa bangga dengan prestasi anaknya. Karena meskipun datang komplain dari panitia, namun hal tersebut tidak diikuti oleh kontingen daerah lain. Karena daerah lain memang sudah tahu dengan keadaan yang sebenarnya.
Terhadap hal ini, Purwati mengaku bahwa selama ini latihan Puspa di Jakarta dibiayai oleh keluarganya sendiri. Namun ketika membela nama daerah kota Pontianak, kenapa hal seperti ini malah diributkan.
Seharusnya Pelti Kalbar justru merangkul bibit-bibit atlet daerahnya, bukan malah mempersoalkan hal-hal yang tidak perlu yang dapat saja merusak mental sang atlet.
Yang pasti dengan raihan emas ganda putri dan emas beregu serta perak pada tunggal putri ini, akan tetap sebagai putri daerah Kalbar karena memang Puspa kelahiran Pontianak. (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***