- “Inilah kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk para petenis Indonesia untuk mendapatkan poin ITF (International Tennis Federation) di dalam negeri sendiri, baru kemudian bisa dilanjutkan pada turnamen-turnamen lainnya,” kata direktur turnamen Deddy Prasetyo dalam konferensi pers di Hotel Century, Rabu (10/11).
Deddy menyatakan bahwa selama ini petenis Indonesia terganjal oleh masalah keuangan jika ingin merintis prestasi di tenis internasional. “Kerap kali mereka kesulitan untuk berangkat ke turnamen yang masuk dalam agenda ITF yang digelar di luar negeri,” katanya. Menurutnya, dengan adanya kesempatan berlaga di dalam negeri, setidaknya para petenis Indonesia bisa mendulang prestasi dan mendapatkan poin. “Itu dapat menjadi modal untuk mencari sponsor dan mencari turnamen di luar negeri,” katanya.
Turnamen yang masuk dalam kategori grade 4 ini bakal berlangsung di dua jenis lapangan. “Lapangan tanah liat akan digunakan untuk turnamen internasional, sementara hard court (lapangan keras ) digunakan untuk kejuaraan nasional pendukung, kategori kelompok usia 12 tahun,” kata Deddy, yang juga merupakan pemilik klub tenis Deddy Tennis Club (DETEC) itu. Turnamen internasional bakal diikuti petenis luar negeri beberapa di antaranya seperti Cina, Uzbekistan, Turki, Aljazair, dan Swiss.
Salah satu petenis putri Indonesia, Nadya Syarifah, akan menjadi unggulan pertama pada nomor tunggal putri. Petenis peringkat 283 ITF itu diharapkan dapat menjadi juara pada turnamen ini. Selain Nadya, ada Voni Darlina dan Aldila Sutijiadi yang juga diunggulkan di sektor tunggal putri. Sementara itu, di sektor tunggal putra ada Ega Uneputty, Jason Joey Alexander, Aditya Ichsandi Haris, dan Indra Wijaya yang diunggulkan. (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***
Deddy menyatakan bahwa selama ini petenis Indonesia terganjal oleh masalah keuangan jika ingin merintis prestasi di tenis internasional. “Kerap kali mereka kesulitan untuk berangkat ke turnamen yang masuk dalam agenda ITF yang digelar di luar negeri,” katanya. Menurutnya, dengan adanya kesempatan berlaga di dalam negeri, setidaknya para petenis Indonesia bisa mendulang prestasi dan mendapatkan poin. “Itu dapat menjadi modal untuk mencari sponsor dan mencari turnamen di luar negeri,” katanya.
Turnamen yang masuk dalam kategori grade 4 ini bakal berlangsung di dua jenis lapangan. “Lapangan tanah liat akan digunakan untuk turnamen internasional, sementara hard court (lapangan keras ) digunakan untuk kejuaraan nasional pendukung, kategori kelompok usia 12 tahun,” kata Deddy, yang juga merupakan pemilik klub tenis Deddy Tennis Club (DETEC) itu. Turnamen internasional bakal diikuti petenis luar negeri beberapa di antaranya seperti Cina, Uzbekistan, Turki, Aljazair, dan Swiss.
Salah satu petenis putri Indonesia, Nadya Syarifah, akan menjadi unggulan pertama pada nomor tunggal putri. Petenis peringkat 283 ITF itu diharapkan dapat menjadi juara pada turnamen ini. Selain Nadya, ada Voni Darlina dan Aldila Sutijiadi yang juga diunggulkan di sektor tunggal putri. Sementara itu, di sektor tunggal putra ada Ega Uneputty, Jason Joey Alexander, Aditya Ichsandi Haris, dan Indra Wijaya yang diunggulkan. (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar