Sumber Asli -- TENIS COI -Setiap sore usai melakukan liputan di seputar Senayan maka Tenis-COI sepeti biasa mampir ke Kantin KONI Pusat yang letaknya di belakang samping Hotel Century Park. Selain bertemu teman-teman wartawan juga di sana sering ada pembina, pelatih olahraga dan atlet. Untuk kalangan tenis dulu sering muncul Wailan Walalangi dan pelatih Deddy Prasetyo. Namun kini setelah menjadi pengurus Pelti, Wailan jarang nengok kita-kita di tempat yang sudah menjadi markas ngobrol sambil ngombe itu.
Ketika asyik ngobrol soal Program Indonesia Emas (Prima) yang lagi pusing soal dana Pelatnas SEA Games tiba-tiba ada teman yang bertanya pada Tenis-COI."Bos kenal Eka Rahmat. Pasti bos kenal lah karena dia orang tenis," kata seorang rekan yang selama ini aktif meliput di Kantor Satlak Prima.
"Ya keewenaallll lah. Dia itu wasit tenis. Orangnya putih-putih khan? Dia dari UNJ" jawab Tenis-COI sambil nyerucup kopi hitam untuk menghangatkan tubuh saat hujan gerimis masih menyirami seputaran Senayan. "Memangnya ada apa? Tumben nanya wasit tenis. Biasanya yang ditanya pemain atau Ketua Umum Pelti dan Wailan?," ujar Tenis-COI menggoda sambil tersenyum.
Rekan yang bertanya tadi tampak kaget dan bingung. Masih dengan gaya bingung dia berkata: "Nggak Bos. Tadinya saya mau tanya soal pembinaan tenis muda kita karena dia jadi Koordinator Pelatih Tenis di Prima Pratama. Tapi dia wasit ya bos? Koq bisa ya?," ucapnya dengan nada tanya bingung.
"Ya wasit. Selama ini setahu saya dia wasit muda yang potensial dan maju. Dia dekat dengan Aga Soemarno Ketua Bidang Pembinaan Junior Pelti yang aktif menggelar pertandingan. Wah kalau dia jadi Koordinator Pelatih di Prima Pratama saya tidak tahu. Mungkin dia sudah alih profesi kali," jawabku masih dengan nada sekenanya.
Tentu saja gaya santai Tenis-COI bikin teman itu agak kesal. "Gimana sih di ajak serius malah bercanda. Ini jadi serius dan menarik bos. Masa wasit jadi koordinator pelatih. Nyambungnya dari mana?" katanya mulai ketus.
Karena tidak enak, Tenis-COI mulai menanggapi serius (meskipun masih taraf agak). Tenis-COI minta agar rekan itu mengecek dengan benar dulu di Prima dan kemudian PP Pelti. kalau memang benar maka itu merupakan langkah yang tidak etis. Masa wasit koordinir pelatih.
"Jadi pengurus Prima kecolongan nih. Ini bisa dianggap penyelewengan karena menempatkan orang tidak sesuai dengan bidangnya. Tidak lagi the right man on the right pleace. (bener nggak sih nulis-nya)," kata Tenis-COI dengan nada keren karena pakai bahasa Inggris.
Rekan itu mulai tersenyum. "Benar juga. Ini bisa jadi berita besar, Prima Kecolongan oleh Tenis. Saya mau cek dan minta konfirmasi ke Prima. Jangan-jangan di cabang lain ada juga yang nggak beres seperti ini. Pantas semuanya jadi nggak nyambung," ucapnya mulai dengan muka cerah karena dapat bahan berita bagus.
"Eh ngomong-ngomong bos, siapa sih yang nunjuk Eka ini ke Prima? Kenapa tenis main-main gini ya. Pantes nggak maju-maju," ucapnya mulai masuk hal yang sensi.
"Kalau itu jangan tanya saya. Tanyakan pada Pelti yang kini diisi ahli-ahli tenis," kata Tenis COI.
- (CTI-1)
***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 088210452863 atau e-mail: akumemangcoi@yahoo.com. Kami nantikan." ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar