Menu

coiga

AYO GABUNG

KARYA ANDA KAMI NANTIKAN

TENIS COI menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini.
Baik itu tulisan maupun foto tentang pemain, klub, pengurus Pengkot/Pengkab, Pengprov dan PP Pelti, turnamen dan kegiatan tenis lainnya. Kirim karya tulis atau karya foto Anda ke e-mail: akumemangcoi@yahoo.com.

Minggu, 02 Juni 2013

Info Rahasia: Tenis Gasim Cup Seruduk Tugu Muda

 http://movingtonovabuzz.com/files/2009/01/thinking.jpg

Sumber Asli -- TENIS COI -Saat bengong sendirian melewatkan malam minggu, Sabtu (1/6), tiba-tiba sekitar pukul 22.15 WIB telpon gengam Tenis-COI 088210452863 berdering. Sebenarnya malas untuk angkat karena sudah larut malam. Ketika dalam pikiran melayang, siapa tahu yang telpon cewek cantik yang lagi kesepian, akhirnya telpon kuangkat. Eh, setelah berbincang sekitar setengah jam, tidak rugi mengangkat telpon di malam minggu itu. Asyik dan mengesankan sekali.

Dari pembicaraan yang terkadang diselingi debat itu didapat cerita tentang liku-liku pelaksanaan turnamen tenis wajah baru bertajuk Turnamen Tenis Junior Gasim Cup 2013 yang akan digelar di lapangan tenis Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 24-30 Juni 2013. Yang menjadi menarik Gasim itu ternyata nama belakang pengusaha tambang Rudy Gasim yang ternyata hobi berat tenis. Kemudian tambah menarik lagi, penggagas turnamen itu adalah Yayuk Basuki yang mantan petenis peringkat 18 dunia Indonesia.

Pakoknya serba menarik. Apalagi Yayuk kini tengah menjadi calon legeslatif (caleg) dari Partai Amanat Nasional (PAN). Dia caleg nomor 1 untuk dapil Jawa Tangah. Untuk melancarkan jalan ke Senayan menjadi wakil rakyat tentunya Yayuk perlu melakukan kampanye yang mencitrakan dirinya bukan saja peduli olahraga namun juga rakyat. Di sinilah dituntut Yayuk untuk menampilkan diri sebagai sosok pengayom yang melindungi dan tidak merugikan apalagi menjelekan serta menyakiti orang, badan, instansi lain.

Apalagi, kata sumber Tenis-COI itu, turnamen Gasim Cup mempunyai tujuan yang amat ideal sekali. Untuk membangkitkan kembali gairah pembinaan tenis di Tanah Air yang dalam beberapa tahun terakhir demikian lesu sehingga Pelti krisis pemain nasional-internasional. Maka turnamen ini memiliki target mencari bibit-bibit petenis berbakat yang mampu berbicara di pertenisan internasional.

"Hebat kan Bung. Kalau dilihat tujuan dan targetnya maka turnamen itu bukan alat kampanye Yayuk untuk jadi caleg. Ya, tenis tidak dijadikan kendaraan politik," kata sumber Tenis-COI yang berasal dari salah satu kota di Jawa Tengah.

Namun, katanya, kelahiran Gasim Cup itu harus menyinggung dan menuntut korban pihak lain. Korbannya tidak tanggung-tanggung yaitu turnamen yang sudah melegenda kebanggaan masyarakat Jawa Tengah, Tugu Muda Cup. Gasim Cup ternyata menyeruduk waktu pelaksanaan Tugu Muda yang semula dijadwalkan berlangsung di Solo, 24-30 Juni.

Pelti Semarang sebagai pelaksana Tugu Muda jadi kelabakan ketika Pengurus Pusat Pelti di bawah Ketua Umum Maman Wiryawan tiba-tiba menetapkan waktu pelaksanaan Gasim Cup bersamaan dengan Tugu Muda. Bahkan ada permintaan Tugu Muda harus mengalah dengan menggeser waktu pelaksanaannya. Gasim Cup yang baru lahir harus diutamakan.

Tentu saja ini membuat Pelti Sematang protes keras. Mereka sampai datang ke Jakarta bertemu pengurus Pelti. Upaya Pelti Semarang sia-sia karena tetap dipaksa untuk mengalah. Tugu Muda dikorbankan dengan memajukan waktu pelaksanaan menjadi 16-23 Juni.

Karena merupakan turnamen kebanggaan masyarakat Jawa Tengah maka Pelti Semarang yang sudah terdesak dan kepepet diinjak orang pusat terpaksa mengalah. Dengan perasaan sedih mereka mau mengubah waktu pelaksanaan.

"Begitulah Bung, Gasim Cup ternyata sudah membuat luka masyarakat tenis Semarang dan Jawa Tengah. Sayang khan, pengusaha dan mantan petenis top main paksa sehingga mengorbankan yang lainnya. Untung Pelti Semarang masih legowo. Kalau tetap ngotot maka yang rugi tentu tenis Indonesia," ujarnya.

Yah, Tenis-COI ikut prihatin. Untaian kata-kata indah-indah untuk membangun tenis Indonesia mengapa harus diawali dengan cara-cara main kasar dan paksa. Di sini juga tercermin PP Pelti belum mampu menata kalender turnamen dengan baik. Kenapa turnamen baru bisa masuk begitu saja menggusur turnamen bersejarah.

Kalau begitu, betulkah Gasim Cup tidak mempunyai tujuan lain yang tersembunyi? Semarang dan Jawa Tengah yang merupakan basis kekuatan tenis Indonesia sudah jadi korban bagaimana daerah lainnya? ***

- (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 088210452863 atau e-mail: akumemangcoi@yahoo.com. Kami nantikan." ***

Tidak ada komentar: