Menu

coiga

AYO GABUNG

KARYA ANDA KAMI NANTIKAN

TENIS COI menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini.
Baik itu tulisan maupun foto tentang pemain, klub, pengurus Pengkot/Pengkab, Pengprov dan PP Pelti, turnamen dan kegiatan tenis lainnya. Kirim karya tulis atau karya foto Anda ke e-mail: akumemangcoi@yahoo.com.

Rabu, 04 Februari 2015

SEA Games 2015 > PP Pelti Hanya Targetkan Dua Emas

Sumber Asli -- TENIS COI -Tim tenis Indonesia tak mau sesumbar jelang pelaksanaan SEA Games 2015 di Singapura, Juni mendatang. Cabang olahraga (cabor) ini hanya mengincar dua medali emas melalui tim beregu serta tunggal putra lantaran masih terbatasnya jumlah atlet yang akan dikirimkan.



Pelatih Tim Nasional Tenis Roy Johanes Therik mengatakan, di atas kertas, tim tenis sebenarnya hanya mampu meraih dua perak. Namun, Roy memastikan timnya akan melakukan pembuktian secara nyata di lapangan kelak. "Jawabannya saat kompetisi dimulai nanti karena memang beberapa negara seperti Filipina dan Thailand memiliki kekuatan yang hebat. Belum lagi Singapura jika ada pemain naturalisasi," katanya ketika dibincangi di Kantor Pengurus Besar Persatuan Tennis Seluruh Indonesia (PB Pelti) di Kompleks GBK Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/2).


Hal tersebut, lanjutnya, memang realistis. Pasalnya, Thailand memang memiliki atlet kelas dunia dan dipastikan mereka sudah bisa membawa empat medali emas. "Thailand kuat sekali dan kami tidak mau muluk-muluk karena petenis mereka memang andal," kata pria yang juga menjabat Ketua Sub Pembinaan Prestasi PB Pelti tersebut.


Pihaknya mendapatkan jatah untuk mengirimkan empat atletnya dalam multieven olahraga di Asia Tenggara tersebut.  Nama pemainnya juga telah dikantongi yakni Christoper Rungkat, David Agung, Aditia, dan Yohan Suno. Namun, Roy masih enggan membeberkan, siapa saja yang akan bermain untuk ganda putra ataupun single. Alasannya, hal ini masih berkaitan dengan strategi yang akan ditetapkan dalam kompetisi mendatang. "Sebelumnya, Kemenpora sudah meminta, tetapi kami belum bisa mengatakannya sekarang," terang dia.


Disinggung mengenai Pelatnas, menurut Roy, sejauh ini pihaknya sudah menjalankan hal itu. Petenis yang akan ikut turnamen hampir setiap hari melakukan latihan dengan menghadapi petenis asal Indonesia sendiri. Hal itu dipilihnya agar petenis mampu menerapkan strategi yang digunakan untuk bertanding. "Kami sengaja tak meminta trial di luar negeri. Petenis hanya menghadapi pemain yang kemampuannya di bawah mereka. Tujuannya agar apa yang diinstruksikan bisa dilakukan dengan leluasa. Berbeda jika bertemu lawan yang lebih kuat, strategi tak bisa dikeluarkan begitu saja," jelasnya.


Selain melakukan uji coba, pelatnas tenis yang dipusatkan di Kompleks GBK tersebut juga difokuskan untuk membangun fisik pemain. "Selain itu kami juga menekankan teknik serta pondasi tim agar sebelum bertanding, kondisinya benar-benar matang," terang Roy. Tim tenis sendiri merupakan salah satu cabor yang cukup aktif menyumbang emas untuk Indonesia. Contohnya pada SEA Games 2011 di Indonesia dengan menyumbang tiga medali emas sedangkan pada SEA Games 2013 di Myanmar, olahraga ini tidak dipertandingkan.
Tim tenis Indonesia tak mau sesumbar jelang pelaksanaan SEA Games 2015 di Singapura, Juni mendatang. Cabang olahraga (cabor) ini hanya mengincar dua medali emas melalui tim beregu serta tunggal putra lantaran masih terbatasnya jumlah atlet yang akan dikirimkan.


Pelatih Tim Nasional Tenis Roy Johanes Therik mengatakan, di atas kertas, tim tenis sebenarnya hanya mampu meraih dua perak. Namun, Roy memastikan timnya akan melakukan pembuktian secara nyata di lapangan kelak. "Jawabannya saat kompetisi dimulai nanti karena memang beberapa negara seperti Filipina dan Thailand memiliki kekuatan yang hebat. Belum lagi Singapura jika ada pemain naturalisasi," katanya ketika dibincangi di Kantor Pengurus Besar Persatuan Tennis Seluruh Indonesia (PB Pelti) di Kompleks GBK Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/2).


Hal tersebut, lanjutnya, memang realistis. Pasalnya, Thailand memang memiliki atlet kelas dunia dan dipastikan mereka sudah bisa membawa empat medali emas. "Thailand kuat sekali dan kami tidak mau muluk-muluk karena petenis mereka memang andal," kata pria yang juga menjabat Ketua Sub Pembinaan Prestasi PB Pelti tersebut.


Pihaknya mendapatkan jatah untuk mengirimkan empat atletnya dalam multieven olahraga di Asia Tenggara tersebut.  Nama pemainnya juga telah dikantongi yakni Christoper Rungkat, David Agung, Aditia, dan Yohan Suno. Namun, Roy masih enggan membeberkan, siapa saja yang akan bermain untuk ganda putra ataupun single. Alasannya, hal ini masih berkaitan dengan strategi yang akan ditetapkan dalam kompetisi mendatang. "Sebelumnya, Kemenpora sudah meminta, tetapi kami belum bisa mengatakannya sekarang," terang dia.


Disinggung mengenai Pelatnas, menurut Roy, sejauh ini pihaknya sudah menjalankan hal itu. Petenis yang akan ikut turnamen hampir setiap hari melakukan latihan dengan menghadapi petenis asal Indonesia sendiri. Hal itu dipilihnya agar petenis mampu menerapkan strategi yang digunakan untuk bertanding. "Kami sengaja tak meminta trial di luar negeri. Petenis hanya menghadapi pemain yang kemampuannya di bawah mereka. Tujuannya agar apa yang diinstruksikan bisa dilakukan dengan leluasa. Berbeda jika bertemu lawan yang lebih kuat, strategi tak bisa dikeluarkan begitu saja," jelasnya.


Selain melakukan uji coba, pelatnas tenis yang dipusatkan di Kompleks GBK tersebut juga difokuskan untuk membangun fisik pemain. "Selain itu kami juga menekankan teknik serta pondasi tim agar sebelum bertanding, kondisinya benar-benar matang," terang Roy. Tim tenis sendiri merupakan salah satu cabor yang cukup aktif menyumbang emas untuk Indonesia. Contohnya pada SEA Games 2011 di Indonesia dengan menyumbang tiga medali emas sedangkan pada SEA Games 2013 di Myanmar, olahraga ini tidak dipertandingkan. - See more at: http://radarpena.com/read/2015/02/04/15378/14/4/Tenis-Dua-Emas-Cukup#sthash.JLJrUXhU.dpuf
Tim tenis Indonesia tak mau sesumbar jelang pelaksanaan SEA Games 2015 di Singapura, Juni mendatang. Cabang olahraga (cabor) ini hanya mengincar dua medali emas melalui tim beregu serta tunggal putra lantaran masih terbatasnya jumlah atlet yang akan dikirimkan.


Pelatih Tim Nasional Tenis Roy Johanes Therik mengatakan, di atas kertas, tim tenis sebenarnya hanya mampu meraih dua perak. Namun, Roy memastikan timnya akan melakukan pembuktian secara nyata di lapangan kelak. "Jawabannya saat kompetisi dimulai nanti karena memang beberapa negara seperti Filipina dan Thailand memiliki kekuatan yang hebat. Belum lagi Singapura jika ada pemain naturalisasi," katanya ketika dibincangi di Kantor Pengurus Besar Persatuan Tennis Seluruh Indonesia (PB Pelti) di Kompleks GBK Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/2).


Hal tersebut, lanjutnya, memang realistis. Pasalnya, Thailand memang memiliki atlet kelas dunia dan dipastikan mereka sudah bisa membawa empat medali emas. "Thailand kuat sekali dan kami tidak mau muluk-muluk karena petenis mereka memang andal," kata pria yang juga menjabat Ketua Sub Pembinaan Prestasi PB Pelti tersebut.


Pihaknya mendapatkan jatah untuk mengirimkan empat atletnya dalam multieven olahraga di Asia Tenggara tersebut.  Nama pemainnya juga telah dikantongi yakni Christoper Rungkat, David Agung, Aditia, dan Yohan Suno. Namun, Roy masih enggan membeberkan, siapa saja yang akan bermain untuk ganda putra ataupun single. Alasannya, hal ini masih berkaitan dengan strategi yang akan ditetapkan dalam kompetisi mendatang. "Sebelumnya, Kemenpora sudah meminta, tetapi kami belum bisa mengatakannya sekarang," terang dia.


Disinggung mengenai Pelatnas, menurut Roy, sejauh ini pihaknya sudah menjalankan hal itu. Petenis yang akan ikut turnamen hampir setiap hari melakukan latihan dengan menghadapi petenis asal Indonesia sendiri. Hal itu dipilihnya agar petenis mampu menerapkan strategi yang digunakan untuk bertanding. "Kami sengaja tak meminta trial di luar negeri. Petenis hanya menghadapi pemain yang kemampuannya di bawah mereka. Tujuannya agar apa yang diinstruksikan bisa dilakukan dengan leluasa. Berbeda jika bertemu lawan yang lebih kuat, strategi tak bisa dikeluarkan begitu saja," jelasnya.


Selain melakukan uji coba, pelatnas tenis yang dipusatkan di Kompleks GBK tersebut juga difokuskan untuk membangun fisik pemain. "Selain itu kami juga menekankan teknik serta pondasi tim agar sebelum bertanding, kondisinya benar-benar matang," terang Roy. Tim tenis sendiri merupakan salah satu cabor yang cukup aktif menyumbang emas untuk Indonesia. Contohnya pada SEA Games 2011 di Indonesia dengan menyumbang tiga medali emas sedangkan pada SEA Games 2013 di Myanmar, olahraga ini tidak dipertandingkan. - See more at: http://radarpena.com/read/2015/02/04/15378/14/4/Tenis-Dua-Emas-Cukup#sthash.JLJrUXhU.dpuf
- (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 088210452863 atau e-mail: akumemangcoi@yahoo.com. Kami nantikan." ***
-->

Tidak ada komentar: