Menu

coiga

AYO GABUNG

KARYA ANDA KAMI NANTIKAN

TENIS COI menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini.
Baik itu tulisan maupun foto tentang pemain, klub, pengurus Pengkot/Pengkab, Pengprov dan PP Pelti, turnamen dan kegiatan tenis lainnya. Kirim karya tulis atau karya foto Anda ke e-mail: akumemangcoi@yahoo.com.

Senin, 26 Juli 2010

Sejarah Tenis: Mengapa Angka Nol Dalam Tennis Disebut 'Love'


CINTA TENIS INDONESIA - Tenis merupakan olahraga yg berusia sangat tua. Terekam pada pahatan yg dibuat sekitar 1500 tahun sebelum Masehi di dinding sebuah kuil di Mesir yg menunjukkan representasi dari permainan bola tenis dan dimainkan pada saat upacara keagamaan. Permainan ini kemudian meluas ke seluruh daratan Eropa pada abad ke-8.
- Pada awal perkembangannya tenis dimainkan memakai tangan atau sebuah tongkat yg dipukul bergantian menggunakan sebuah bola dari kayu yg padat. Permainan ini kemudian berkembang lagi menjadi permainan bola dg dipukulkan melintasi sebuah dinding penghalang. Karena pada saat itu dirasakan bahwa kontrol bola lebih terasa menggunakan tangan, maka media yg berkembang waktu itu adalah dg menggunakan sarung tangan kulit yg kemudian berevolusi kembali dg menambahkan gagang. Inilah cikal bakal lahirnya sebuah raket tenis. Bola pun berevolusi dari sebuah bola kayu padat menjdi bola dari kulit yg diisi dedek kulit padi.

Olahraga ini sangat berkembang di Prancis waktu itu. Pada abad 16-18 telah mulai banyak digandrungi terutama oleh kalangan Raja dan bangsawan dg nama 'Jeu de Palme' atau olahraga kepalan tangan. Kata tenis sendiri dipercaya berasal dari pemain Prancis yg sering menyebut kata tenez yg artinya 'main' pada saat akan memulai pertandingan.

Pada masa itulah, olahraga ini tenar di Prancis. Tiap diadakan pertandingan selalu disesaki banyak penonton. Dan satu hal yg unik adalah, bagi para penonton Prancis, angka '0' terlihat seperti telur. Sehingga mereka menyebutnya dg L'eouf untuk menunjukkan 'Nol'.

Saat permainan tenis ini menyebrang ke tanah Inggris pada abad 19, istilah ini pun ikut terbawa. Tapi orang Inggris menyebutnya dg ejaan Love. Di tanah kerajaan inilah tenis mengalami perubahan yg sangat signifikan hingga menjadi olahraga yg modern seperti sekarang.

Dan penyebutan kata 'love' juga bertahan hingga sekarang. Termasuk dalam turnamen grand slam tenis bergengsi di dunia, Wimbledon. Kalau kita perhatikan, wasit dan komentator pasti menyebutkan skor 'nol' dg kata 'love'.

Itulah asal-usul mengapa angka 'nol' dalam pertandingan tenis disebutkan dg 'love'. (skksus)***

"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***