Menu

coiga

AYO GABUNG

KARYA ANDA KAMI NANTIKAN

TENIS COI menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini.
Baik itu tulisan maupun foto tentang pemain, klub, pengurus Pengkot/Pengkab, Pengprov dan PP Pelti, turnamen dan kegiatan tenis lainnya. Kirim karya tulis atau karya foto Anda ke e-mail: akumemangcoi@yahoo.com.

Selasa, 05 Oktober 2010

Angie: Pemain Indonesia Jangan Hanya Andalkan "Wild Card"!

Sumber Asli -- CINTA TENIS INDONESIA - JAKARTA - Indonesia pasti bangga karena tetap mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah turnamen bergengsi sekelas Commonwealth Bank Tournament of Champions, yang akan bergulir 4-7 November mendatang di Bali. Akan tetapi, kebanggaan itu tidak menjadi sempurna, karena tak satu pun pemain dari Tanah Air yang ambil bagian dalam turnamen berhadiah total 600.000 dollar AS tersebut.
- Inilah yang menimbulkan keprihatinan di tengah kegembiraan dan kebanggaan Indonesia sebagai penyelenggara event kelas dunia tersebut. Bagaimana tidak, para petenis nasional tidak mendapat kepercayaan untuk ambil bagian, karena tak satu pun wild card yang disodorkan kepada pemain dari negeri ini.

Namun, kenyataan tersebut harus ditanggapi secara positif sekaligus menjadi introspeksi, seberapa besar kualitas Indonesia di arena ayun raket ini. Sebab, jika tenis Indonesia memenuhi standard, sudah pasti "kartu liar" yang menjadi kunci masuk menuju lapangan keras Commonwealth Bank Tournament of Champions akan diberikan kepada salah satu pemain dari Tanah Air, seperti yang pernah diperoleh Yayuk Basuki, Wynne Prakusa dan Angelique Widjaja.

Maka, tak heran jika Angelique Widjaja berpendapat bahwa para pemain Indonesia yang sekarang, harus berjuang untuk meningkatkan level permainan mereka. Sebab, ujar pemain dengan sapaan akrab Angie ini, penampilan yang menjanjikan akan membuat pemain memiliki peluang untuk mendapat wild card dan bermain di turnamen berkelas tinggi seperti Commonwealth Bank Tournament of Champions.

"Menurut saya, kualitas pemain Indonesia belum memenuhi standard, sehingga janganlah kita bertanya mengapa tak satu pun pemain dari Tanah Air yang mendapat wild card," ujar Angie, usai jumpa pers di Jakarta, Selasa (5/10/10).

Mantan juara Wimbledon dan Perancis Terbuka junior ini pun mengakui, cara berpikir atlet sekarang juga harus berubah sehingga tidak hanya mengandalkan wild card. Pasalnya, wild card itu menjadi tidak bernilai jika seorang pemain langsung tersingkir di babak pertama turnamen yang diikuti.

"Jadi menurut saya, kesalahan (buruknya prestasi) bukan melulu pada masalah pembinaan, tetapi juga paradigma pemain. Sebab, kalau seorang pemain hanya mau mengandalkan wild card, maka daya juangnya pasti rendah. Inilah yang saya lihat pada para pemain sekarang, sehingga prestasi internasional mereka tidak terlalu bagus," tambah Angie, yang sebenarnya diminta untuk ambil bagian dalam turnamen kali ini, tetapi dia dengan tegas menolak.

"Ya, saya diminta untuk bermain, tetapi saya tolak. Karena sudah lama tidak bermain, saya takut jadi bahan tertawaan," ujar wanita kelahiran Bandung, 12 Desember 1984 ini, dengan canda.

Meskipun sedih melihat prestasi tenis nasional, tetapi Angie tetap menaruh asa agar Indonesia bisa bangkit. Mantan pemain yang pernah meraih peringkat tertinggi WTA di urutan 55 pada Maret 2003 ini berharap, Commonwealth Bank Tournament of Champions bisa memberikan dampak positif kepada para pemain nasional.

"Sisi positif dari pelaksanaan turnamen ini di Tanah Air adalah, para pemain bisa nonton secara langsung aksi para petenis dunia dengan peringkat di atas 20 besar. Ini suatu kesempatan langka, sehingga harus dimanfaatkan dengan baik. Saya berharap, hal ini bisa menjadi motivasi bagi para pemain Indonesia," ungkap Angie, yang mempersembahkan medali emas bagi Indonesia di Asian Games 2002. (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***

Tidak ada komentar: