Menu

coiga

AYO GABUNG

KARYA ANDA KAMI NANTIKAN

TENIS COI menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini.
Baik itu tulisan maupun foto tentang pemain, klub, pengurus Pengkot/Pengkab, Pengprov dan PP Pelti, turnamen dan kegiatan tenis lainnya. Kirim karya tulis atau karya foto Anda ke e-mail: akumemangcoi@yahoo.com.

Rabu, 13 Oktober 2010

Organisasi Bermain Tenis: Mengapa kalah?

Sumber Asli -- CINTA TENIS INDONESIA - Kadangkala saya tidak habis mengerti, seorang petenis yang secara teknik sangat bagus, servise bagus, forehand backhand oke, voli top markotob , smes jos, slice setajam sembilu tapi saat bermain sering menderita kalah.
- Beberapa hal yang bisa saya perhatikan kenapa hal seperti itu bisa terjadi adalah : 1)Kurang berani menggunakan variasi pukulan; 2)Monoton mengarahkan bola ke satu titik, baik saat service, saat rally dll; 3). Belum memanfaatkan timing yang pas kapan memukul keras/ sekedar masuk, kapan spin, kapan tidak spin; 4). Terlambat bereaksi karena kurang berani mengantisipasi bola lawan; 5) Kurang memanfaatkan kelemahan lawan; 6)Kurang memahami karakter dan kebiasaan lawan; dll
Filosofi bahwa 1)Bola pelan belum tentu lawan hidup dan sebaliknya bola keras belum tentu lawan mati mestinya dipahami sebagai suatu cara bahwa petenis harus mengetahui KAPAN/ DIMANA bola harus dipukul keras dan KAPAN / DIMANA bola harus dipukul pelan sekedar penempatan,atau berusaha agar bola tidak mati, 2)Kill or to be kill, kalau bola memang harus dipukul keras mengapa dipukul pelan, sehingga lawan justru akan mematikan kita. Prinsip ini memang berbeda dengan yang pertama, kondisinya misalnya ada bola tinggi enak di depan net dan posisi lawan tidak dalam keadaan out position segeralah pukul bola dengan keras, atau kita dimatikan lawan karena bola kita pukul pelan.
Memang, seorang juara tenis harus mempunyai otak bak profesor atau seorang grand master catur yang dengan cerdas mampu memainkan buah caturnya untuk mengalahkan lawan-lawannya, ini bisa diasah dengan terus berlatih mengasah teknik pukulan, bermain dan bertanding. Perlu diingat (menurut saya lo) jangan hanya diporsir berlatih teknik melulu di setiap latihan, akhirilah setiap berlatih dengan game simulation, bermain , dan secara periodik dengan bertanding karena hanya berlatih pada situasi yang sebenarnyalah yang dengan cepat meningkatkan kemampuan. Ada sisi lain yang bisa diperoleh saat bermain, yaitu penerapan taktik dan strategi,serta ketegaran mental . Selamat berlatih dengan SMART. Bravo, viva tenis. (hari yuliarto FIK UNY,menjelang pagi di medio Oktober 2010) (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***

Tidak ada komentar: