- Ya, mantan ratu tenis dunia yang berdomisil di Basel, Swiss itu harus menjalani pertarungan semifinal melawan Kimiko Date-Krumm dari Jepang. Ivanovic memang sangat berharap bisa meraih kemenangan untuk menjadi kado indah ulangtahunnya. "Tentu menyenangkan bisa menang di hari ulang tahun saya. Ini akan menjadi kado terindah," kata Ivanovic saat jumpa pers usai memastikan langkah ke semifinal lewat kemenangan 6-0, 6-1 atas Anastasia Pavlyuchenkova (Rusia), Kamis lalu.
Tetapi perjuangan Ivanovic yang lahir di Beograd untuk meraih kado indah itu tidaklah mudah. Pasalnya, Kimiko yang melaju ke babak empat besar dengan menumbangkan unggulan utama Li Na (China) 6-4, 3-6,6-4 bukanlah lawan sembarangan. Apalagi Kimiko yang sudah berusia 40 tahun mempunyai keunggulan pengalaman dan juga dukungan dari wisatawan asal Jepang yang kebetulan berada di Nusa Dua.
Kedua pemain juga belum pernah bertemu. Perjumpaan mereka di Hall Bali International Convention Centre The Westin, Nusa Dua, akan benar-benar menarik. Di sini ada penjagan kekuatan dan ketajaman pukulan dan adu strategi serta kekuatan mental.
Kimiko yang lahir di Kyoto, 28 September 1970, begitu mengalahkan Li Na sudah menyiapkan pertemuannya dengan Ivanovic. “Dia masih muda dan saya sudah 40 tahun tentu akan berpengaruh. Saya harus fokus pemulihan tubuh. Mungkin tidur lebih lama, latihan lebih sedikit untuk pemulihan kondisi," ujar Kimiko yang sempat rehat selama 12 tahun dan baru kembali berkiprah pada 2008.
Dia menjelaskan, Ivanovic termasuk pemain yang tangguh. Permainan Ivanovic termasuk agresif. "Saya akan mencoba tampil tenang melawan dia. Soal taktik akan saya bicarakan dengan pelatih. Pokoknya saya rileks, dan menjaga konsentrasi,” katanya.
Melihat data kehadiran kedua pemain pada turnamen berhadiah total 600.000 dolar Amerika Serikat ini menjadi pertaruhan. Ivanovic mempertaruhkan nama besarnya sebagai mantan petenis nomor satu dunia (9 Juni 2008) dan pemegang gelar juara grand slam Prancis Terbuka 2008. Dia juga mengusung nama besar tenis negaranya yang terkenal dengan pemain-pemain top seperti Monica Seles dan Novak Djokoivic untuk putra.
Sedangkan Kimiko mempertaruhkan nama Asia yang saat ini tengah meredup. Apalagi Jepang yang seperti mengalami krisis setelah era dirinya dan Ai Sugiyama. Selain itu dia juga mempertaruhkan generasi pemain veteran serta trend kebangkitan pemain yang kembali turun gunung setelah sempat istirahat seperti sukses Kim Clijsters (Belgia) yang kini berkibar di elite tenis dunia.
Kimiko juga menyandang pemain wild card yang sukses ke semifinal bersama Daniela Hantuchova (Slovakia). Kebetulan lagi Kimiko dan Hantuchova datang tanpa label gelar juara satu turnamen pun musim ini. Akankah Kimiko atau Hantuchova mencetak sejarah baru sebagai pemain wild card menjadi ratu baru di Pulau Dewata? Kita nantikan..... (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***
Tetapi perjuangan Ivanovic yang lahir di Beograd untuk meraih kado indah itu tidaklah mudah. Pasalnya, Kimiko yang melaju ke babak empat besar dengan menumbangkan unggulan utama Li Na (China) 6-4, 3-6,6-4 bukanlah lawan sembarangan. Apalagi Kimiko yang sudah berusia 40 tahun mempunyai keunggulan pengalaman dan juga dukungan dari wisatawan asal Jepang yang kebetulan berada di Nusa Dua.
Kedua pemain juga belum pernah bertemu. Perjumpaan mereka di Hall Bali International Convention Centre The Westin, Nusa Dua, akan benar-benar menarik. Di sini ada penjagan kekuatan dan ketajaman pukulan dan adu strategi serta kekuatan mental.
Kimiko yang lahir di Kyoto, 28 September 1970, begitu mengalahkan Li Na sudah menyiapkan pertemuannya dengan Ivanovic. “Dia masih muda dan saya sudah 40 tahun tentu akan berpengaruh. Saya harus fokus pemulihan tubuh. Mungkin tidur lebih lama, latihan lebih sedikit untuk pemulihan kondisi," ujar Kimiko yang sempat rehat selama 12 tahun dan baru kembali berkiprah pada 2008.
Dia menjelaskan, Ivanovic termasuk pemain yang tangguh. Permainan Ivanovic termasuk agresif. "Saya akan mencoba tampil tenang melawan dia. Soal taktik akan saya bicarakan dengan pelatih. Pokoknya saya rileks, dan menjaga konsentrasi,” katanya.
Melihat data kehadiran kedua pemain pada turnamen berhadiah total 600.000 dolar Amerika Serikat ini menjadi pertaruhan. Ivanovic mempertaruhkan nama besarnya sebagai mantan petenis nomor satu dunia (9 Juni 2008) dan pemegang gelar juara grand slam Prancis Terbuka 2008. Dia juga mengusung nama besar tenis negaranya yang terkenal dengan pemain-pemain top seperti Monica Seles dan Novak Djokoivic untuk putra.
Sedangkan Kimiko mempertaruhkan nama Asia yang saat ini tengah meredup. Apalagi Jepang yang seperti mengalami krisis setelah era dirinya dan Ai Sugiyama. Selain itu dia juga mempertaruhkan generasi pemain veteran serta trend kebangkitan pemain yang kembali turun gunung setelah sempat istirahat seperti sukses Kim Clijsters (Belgia) yang kini berkibar di elite tenis dunia.
Kimiko juga menyandang pemain wild card yang sukses ke semifinal bersama Daniela Hantuchova (Slovakia). Kebetulan lagi Kimiko dan Hantuchova datang tanpa label gelar juara satu turnamen pun musim ini. Akankah Kimiko atau Hantuchova mencetak sejarah baru sebagai pemain wild card menjadi ratu baru di Pulau Dewata? Kita nantikan..... (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar