Oleh: Gungde Ariwangsa
Adakah
karena di stadion tenis yang didirikan Yaporti (Yayasan Pengembangan Olahraga
Tenis) itu sedang berlangsung turnamen tenis junior yang juga telah melegenda
Piala Thamrin? Ataukah karena ingin memastikan diri soal kabar bakal diserahkannya
pengelolaan stadion itu ke Sekretariat Negara oleh Yaporti? Pikiran inilah yang
menggelayuti saya untuk secara diam-diam berkunjung ke Kemayoran.
Sesampai di
sana saya
menjadi tertegun oleh banyaknya pemain junior yang datang untuk ambil bagian di
Piala Thamrin yang kini berstatus sebagai turnamen internasional. Ada
400 pemain dari 17 negara akan bersaing dalam turnamen milik Pengurus Provinsi
DKI Jakarta itu. Dengan keriuhan para pemain beserta pelatih, orang tua dan
tentunya penonton yang datang menjadikan stadion itu kembali menunjukan diri
sebagai rumah tenis.
Saya
tertegun bukan karena apa-apa. Mungkin sama dengan Anda, saya tertegun karena
mengetahui soal kabar stadion itu nantinya tidak akan lagi dikelola oleh
Yaporti. Tenis Kemayoran sudah akan beralih tangan ke Setneg. Pengembalian
pengelolaan itu akan dilaksanakan paling lambat 1 Juli nanti.
Dengan
pengembalian hak pengelolaan itu maka Tenis Kemayoran tidak lagi secara nyata
menjadi “milik” insane tenis. Dalam hal ini Yaporti yang pimpinannya adalah ex
officio Ketua Umum Pengutus Pusat Pelti. Bila telah kembali ke Setneg maka PP
Pelti tidak bisa lagi berperan besar seperti tahun-tahun sebelumnya.
Saya
mengkhawatirkan, Tenis Kemayoran nantinya akan tambah komersial seperti yang
terjadi pada pengelolaan Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno di Senayan Jakarta. Setelah dikelola
Setneg, kawasan olahraga Senayan makin komersial dengan tarif yang tinggi dan
tidak lagi mengutamakan kepentingan olahraga. Selain banyak fasilitas yang
beralih fungsi menjadi tempat komersial juga Senayan makin banyak diisi
kegiatan di luar olahraga.
Akankah
Tenis Kemayoran juga mengalami nasib yang sama? Bisa jadi demikian adanya.
Ataukah Anda memiliki pemikiran lain? Atau bagaimanakah sebaiknya agar Tenis
Kemayoran tetap bersahabat dengan para pelaku tenis?
Sebelum
kita sama-sama mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu akan lebih
baik menelusuri kenapa Yaporti mengembalikan pengelolaan Tenis Kemayoran itu ke
Setneg? Dari informasi yang saya terima, Yaporti tampaknya mulai keberatan
menanggung beban biaya yang harus dipikul. Untuk pembayaran PBB saja mencapai
Rp 900 juta. Belum lagi biaya lain-lainnya.
Kemudian
kenapa Ketua Umum PP Pelti saat ini, Maman Wiryawan tidak bisa berperan untuk
mengelola kawasan tenis Kemayoran? Seharusnya sebagai Ketua Umum Maman secara
ex officio menjadi pimpinan Yaporti. Namun ternyata jalannya tidak demikian
lagi. Klausul bahwa Ketua Umum Pelti langsung menjadi pimpinan Yaporti kabarnya
sudah ditiadakan. Karena itulah pengeloaan tenis Kemayoran tidak lagi bisa
berjalan untuk tenis seperti yang dulu-dulu.
Bagaimana
pun, PP Pelti tidak bisa lepas tangan saja tentang masalah ini. Demi
kepentingan tenis seharusnya PP Pelti mempertanyakan secara jelas masalah masa
depan pengelolaan Tenis Kamyoran itu. Jangan sampai Tenis Kemayoran setelah dialihkan pengelolaannya
nanti lenyap begitu saja ditelan ketidak pastian seperti serba tidak pastinya
langkah kepengurusan PP Pelti sekarang ini.
Oh Stadion
Tenis Kemayoran riwayatmua nanti. Oh PP Pelti kemana langkah akan diarahkan
nanti? Bagaimana pun PP Pelti perlu menjelaskan masalah ini kepada masyarakat
tenis dan masyarakat olahraga. Ini karena Ketua Umum PP Pelti adalah pimpinan
Yaporti. ***
- (CTI-1)
***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 088210452863 atau e-mail: akumemangcoi@yahoo.com. Kami nantikan." ***
1 komentar:
Kami CV. SANGGAR ISTANA KLINIK BATU ALAM adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang spesialis ahli pembuatan lapangan olahraga, khususnya lapangan tenis, baik yang terbuat dari bahan granit (Granit Court) maupun Plexi Pave.
Berbagai pengalaman yang telah teruji selama lebih dari 25 (dua puluh lima) tahun dalam bidang pembuatan lapangan tenis menjadikan kami senantiasa memiliki komitmen yang tinggi dalam menjaga setiap kualitas pekerjaan yang diberikan oleh konsumen.
Untuk menjaga kepercayaan yang ada, berbagai proyek lapangan tenis yang telah kami kerjakan memiliki Sertifikat Berstandar Internasional (terlampir) serta mendapatkan pengakuan langsung dari berbagai instansi, baik pemerintah, swasta lokal maupun asing.
Sebagai referensi, dapat kami sebutkan beberapa proyek yang telah kami selesaikan antara lain sebagai berikut:
- Lapangan Tenis Komplek Resimen Induk Komando Daerah Militer (RINDAM) I/ BUKIT BARISAN di Pematang Siantar, Sumatera Utara; (Mendapatkan penghargaan dari Bpk. Kolonel Infanteri Lodewijk F. Paulus selaku KOMANDAN RESIMEN INDUK KODAM (RINDAM) I/ BUKIT BARISAN.
- Lapangan Tenis BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara di Jl. Gatot Subroto, Medan, Sumatera Utara; (Mendapatkan pengakuan Sertifikat Berstandar Internasional yang dikeluarkan oleh Bpk. M. Roem, M. Ak, M. Comm selaku Chairman of BPKP North Sumatera, dan Bpk. A. Karim selaku Head of the Project)
- Lapangan Tenis Kantor PERTAMINA Tkt. I Provinsi Sumatera Utara di Jl. Putri Hijau, Medan, Sumatera Utara;
- Lapangan Tenis Gedung Keuangan Negara, oleh BRR Aceh-Nias di Jl. Cik Ditiro, Peuniti, Banda Aceh, NAD; (Mendapatkan pengakuan Sertifikat Berstandar Internasional dari Bpk. Bambang Isnaeni Gunarto selaku Chief Officer)
- Lapangan Tenis Komplek BI di Banda Aceh, NAD;
- Lapangan Tenis Kanwil TELKOM Tkt. I Provinsi Sumatera Utara di Jl. Wolter Mongonsidi, Medan, Sumatera Utara;
- Lapangan Tenis Komplek BI di Lhokseumawe, NAD;
- Lapangan Tenis Kantor Bupati ASAHAN di Kisaran, Asahan, Sumatera Utara;
- Lapangan Tenis Guest House Perkebunan Kelapa Sawit PT. Austindo Nusantara Jaya Agri (PT. ANJ Agri) di Binanga, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara; (Mendapatkan pengakuan Sertifikat dari Bpk. Koh Beng Hock selaku Chief Executive Officer (CEO) PT. ANJ Agri, dan Bpk. Pahrul Nurdin selaku Head of Engineering PT. ANJ Agri)
- Lapangan Tenis GOR Sumatera Trading Tobacco Company (STTC) di Pematang Siantar, Sumatera Utara; (Mendapatkan pengakuan Sertifikat dari Bpk. Edwin Bingei selaku Direktur Utama/ DIRUT PT. STTC)
- Lapangan Tenis Indoor GOR POLDA Tansa Trisna di Jl. Candi Borobudur, Kebun Bunga, Medan, Sumatera Utara; (Mendapatkan pengakuan Sertifikat Berstandar Internasional dari Bpk. Inspektur Jenderal Polisi (IRJEN POL) Nurudin Usman selaku KAPOLDA SUMATERA UTARA)
- Lapangan Tenis MAKODAM I/ BUKIT BARISAN di Jl. Binjai, Medan, Sumatera Utara; (Mendapatkan pengakuan Sertifikat Berstandar Internasional dari Bpk. Mayor Jenderal (MAYJEN) TNI Lodewijk F. Paulus selaku PANGLIMA Komando Daerah Militer (KODAM) I/ BUKIT BARISAN)
- Lapangan Tenis PEMKAB ASAHAN di Kisaran, Asahan, Sumatera Utara;
- dan sebagainya.
Bagi kami, kepercayaan, mutu, dan kepuasan adalah filosofi sekaligus komitmen utama dalam setiap pelayanan kami.
Silahkan hubungi:
- 0821 6020 5555 / 0813 7043 0874 / 0819 3141 1818 (Bpk. HM. SUPANDI MD)
- (061) 8211895 / 8201551 (Office CV. SANGGAR ISTANA KLINIK BATU ALAM)
- (061) 8201551 (Fax Office CV. SANGGAR ISTANA)
- Head Office CV. SANGGAR ISTANA KLINIK BATU ALAM,
Jl. Dr. Setiabudi No. 23, Kel. Tanjung Rejo, Kec. Medan Sunggal, Simpang Sepakat, Titi Bobrok, Medan 20122, Sumatera Utara-Indonesia.
- Branch Office CV. SANGGAR ISTANA KLINIK BATU ALAM,
Jl. Dr. Setiabudi No. 31, Kel. Tanjung Rejo, Kec. Medan Sunggal, Simpang Sepakat, Titi Bobrok, Medan 20122, Sumatera Utara-Indonesia.
- REPRESENTATIF OFFICE JAKARTA,
Jl. Raya Pasar Minggu No. 13 Pancoran, Jakarta Selatan 12780, DKI Jakarta-Indonesia.
Pin BB: 237A9768
Email:sanggaristanaklinikbatualam@yahoo.com
Posting Komentar