Menurut laporan Kompas.com, Bali tetap ngotot mempersoalkan petenis nasional putri, Ayu Fani Damayanti yang telah terdaftar dalam tim memperkuat daerah DKI Jakarta. Karenanya, KONI Bali meminta kejelasan dari KONI pusat.
Protes tersebut dikarenakan Ayu Fani dianggap masih resmi memperkuat tim petenis putri daerah Bali untuk PON mendatang. Selain itu, Ayu Fani belum mengantongi surat mutasi dari Pengda Bali dan KONI Bali.
Bagian Komisi Hukum KONI Provinsi Bali, Yudi Atmika mengatakan pihaknya kecewa dengan pusat yang bisa seenaknya memasang atlet. "Kalau begini caranya, daerah yang dirugikan. Kita di daerah diminta oleh pusat untuk mendidik atlet-atlet daerah agar bisa menasional. Tetapi, setelah daerah berhasil, pusat bisa semaunya mengambil atlet tersebut," katanya.
Ia mengaku telah mengirimkan surat protes kepada KONI pusat dengan tembusan ke PB Pelti dan Pengda Pelti Bali. Ia tengah menunggu jawaban dari surat tersebut sebelum pertemuan persiapan keberangkatan di PON XVII Kalimantan Timur, 6 Juli mendatang.
Ketua Pengurus Provinsi Pelti Bali, Gede Nurjaya membenarkan adanya pengiriman surat tersebut. "Kami terus terang menyayangkan persoalan ini. Karena Ayu Fani masih diharapkan memperkuat tim Bali," kata Nurjaya.
Namun, ia pun mengaku tidak memiliki bukti kuat soal kejelasan Ayu Fani terdaftar di Bali. Alasannya, petenis nasional putri ini sempat tidak lagi tinggal di Pulau Dewata semenjak masuk pelatnas. Pihak Ayu pun tidak pernah mengajukan pengunduran dirinya atau permintaan mutasi secara resmi ke Pengda Pelti Bali maupun KONI Bali.
Soal mutasi, Yudi menambahkan ini soal tata krama perpindahan atlet yang tidak bisa seenaknya dilakukan oleh DKI Jakarta. Yudi memperkirakan Ayu pindah karena soal bonus. "Tetapi kami sampai hari ini belum diberikan kesempatan bertemu dengan Ayu Fani untuk membicarakan soal bonus jika itu menjadi alasannya pindah ke DKI Jakarta," ujarnya. (Sumber: kompas.com/Gajami)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar