Menu

coiga

AYO GABUNG

KARYA ANDA KAMI NANTIKAN

TENIS COI menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini.
Baik itu tulisan maupun foto tentang pemain, klub, pengurus Pengkot/Pengkab, Pengprov dan PP Pelti, turnamen dan kegiatan tenis lainnya. Kirim karya tulis atau karya foto Anda ke e-mail: akumemangcoi@yahoo.com.

Rabu, 14 Oktober 2009

Deddy Prasetyo: Christo Tidak Puas Diri

CINTA TENIS INDONESIA - Jakarta, 14/10 (ANTARA) - Pelatih tenis nasional Deddy Prasetyo mengatakan, turun di serie IV Piala Gubernur Sumsel bagi Chritopher Rungkat sangat bermanfaat untuk memperkaya jam terbang sebelum tampil di SEA Games XXV Loas, Desember. "Tampil juara di serie III di Tegal dan menerima penghargaan dari pemerintah dapat memacu prestasi yang saat turun di Sumsel. Sebagai petenis berbakat saya berharap Christo tampil sebagai juara lagi," ujar mantan pelatih Christo, Deddy Prasetyo di Jakarta, Rabu.

- Ia mengingatkan, mantan anak asuhnya itu tidak boleh puas begitu saja saat menerima penghargaan dari pemerintah. Karena melalui penghargaan itu pula dapat dijadikan pendorong untuk meraih prestasi optimal di dunia tennis. Usianya yang baru menginjak 19 tahun jenjang prestasi yang dimiliki cukup panjang. Bahkan Christo merupakan petenis yang mampu meraih gelar Grand Slam Perancis di nomor ganda saat berpasangan dengan Henri Kontinent (Finlandia) tahun 2008.

Prestasi itu cukup bagus, dan belum ada petenis putra nasional yang tampil juara di Grand Slam Terbuka di Perancis, kecuali di putri melalui Angeliqua Wijaya saat tampil di kategori junior. Untuk itu Deddy selalu mengingatkan agar Christo semakin tertantang ketika mendapat penghargaan dari pemerintah untuk menggapai prestasi puncak.

Ujian pertama yang akan dilakukannya yaitu saat diterjunkan di SEA Games XXV Laos Desember mendatang. Bila di Thailand tahun 2007 Christo menyuguhkan medali perak dan perunggu, mudah-mudahan di tahun 2009 bisa mengukir emas. Guna melecut semua itu katanya dibutuhkan jam terbang yang cukup baik di event nasional maupun internasional. Dengan begitu ia tidak boleh menganggap remeh lawan untuk meraih kemenangan. Begitu juga saat turun di Sumsel.

Bidik Palembang

Petenis nasional Christopher Rungkat berobsesi mengukir juara lagi dalam Serie IV Piala Gubernur, Sumsel, 18-25 Oktober. "Semangat saya semakin terpacu setelah meraih juara seri III di Tegal Minggu (11/10) dan menerima penghargaan dari pemerintah, Selasa (13/10)," papar Christopher Rungkat, Rabu.

Guna memenuhi semua itu, ia akan berusaha seoptimal mungkin tampil di serie IV. Semua itu adalah untuk melatih mental tanding dijenjang nasional. Bermain tenis membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Pasalnya, semenjak menekuni olahraga tenis, pelajaran di sekolahnya sempat tersendat. Bahkan ketika ia akan melanjutkan kuliah, tidak jadi karena melakukan persiapan tampil di PON Kaltim tahun 2008.

Namun ia bersyukur, pengorbanan yang dilakukan mencapai buah cukup cemerlang ketika berhasil menyuguhkan tiga medali emas bagi kontingen DKI Jakarta melalui nomor tunggal, ganda dan beregu putra. Prestasi sebelum tampil di PON XVII Kaltim, ia berhasil menyuguhkan medali perak di tunggal dan perunggu melalui ganda putra di SEA Games XXIV Thailand tahun 2007.

Hal itu yang namanya terus diperhitungkan di dunia tenis nasional. Untuk itu ia berharap saat masuk tim nasional (Timnas) lagi, bisa memperbaiki prestasi yang dimiliki saat diturunkan di SEA Games XXV Laos, Desember. Bila berhasil meraih prestasi optimal, maka pengorbanan meninggalkan kuliah tidak sia-sia. "Untuk itu saat ini saya diharuskan memilih melanjutkan kuliah atau terus meningkatkan prestasi di dunia tenis. Guna memutuskan semua itu, saya tunggu hingga hasil SEA Games XXV di Laos nantinya," ujar Christopher.

Bila mampu menyuguhkan prestasi optimal di Laos, ia berusaha melanjutkan kuliah sambil meningkatkan karirnya di dunia tenis. Karena prestasi di sekolah sangat penting untuk kehidupan dimasa mendatang. "Saya berharap keduanya bisa berjalan seiring antara prestasi di kampus dan tenis. Hal itu juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tua yang selalu membimbing," ujarnya lagi.

Dukungan kedua orang tua katanya, memberikan andil cukup besar bagi kemajuan prestasi yang dimiliki. Untuk itu ia tetap ingat pada Deddy Prasetyo yang selalu menempanya saat ia belum masuk tim nasional. Melalui Deddy pula permainannya terus meningkat dijenjang internasional. Selain itu, Christopher tidak akan menghilangkan peranan pelatih Dedy, meski kini sudah tidak melatihnya lagi. Karena bermain tenis awalnya juga dari pelatih nasional tersebut. Dengan begitu, ketika meraih penghargaan dari pemerintah, Deddy juga dikenang selain ibu kandung yang selalu mengantar dan memberikan dukungan bermain tenis semenjak berusia 7 tahun. (saci)


***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***