- "Kita Indonesia lebih baik mendukung saja. Daripada kita memaksakan sesuatu, nanti turnamennya jadi jelek," tegas Ketua PB Pelti, Martina Wijaya, dalam jumpa pers di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (12/10).
Indonesia sebelumnya pernah diwakili oleh Angelique Widjaja saat turnamen tersebut masih bernama Wismilak Open. Angie bahkan menjadi juara pada 2001 meski masuk ke turnamen dengan fasilitas wildcard.
Namun, untuk turnamen dengan format round robin kali ini, Martina menganggap bahwa petenis tanah air belum saatnya unjuk gigi. Petenis-petenis Indonesia masih jauh dari kriteria yang dipersyaratkan, yakni ranking 20-an atau lebih baik.
"Semoga hingga 2011 petenis kita jauh lebih baik. Kalau Ayu (Fani Damayanti) bisa ranking 100 saja, kita pasti ajukan wildcard," tambah Martina.
Ayu yang kini menduduki peringkat 277 WTA menjadi petenis berperingkat terbaik dari Nusantara. Petenis 20 tahun itu baru saja meraih gelar juara pada turnamen tenis BTPN Tegal Open Garuda Indonesia Tennis Series III, pekan lalu. Petenis lain dengan ranking terkecil asal Indonesia adalah Sandy Gumulya, yang menempati ranking 395.
Meski tanpa kehadiran petenis-petenis tuan rumah, penyelenggaraan CBTC akan tetap diramaikan oleh petenis terbaik dari Indonesia. Angie, misalnya, akan memberikan coaching clinic kepada para pengunjung pada turnamen yang digelar di Bali International Convention Centre, Westin Resort, tersebut. (sihc/skoc)
***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***