- Lavinia (Jawa Tengah) yang merupakan unggulan kedua, menundukkan petenis unggulan keempat Sandy Gumulya (Kaltim) 4-6, 7-5, 6-4. Sementara itu Ayu yang menempati unggulan pertama menundukkan seniornya Romana Tedjakusuma (Jatim), juga dengan rubber set 2-6, 6-2, 6-4 dalam waktu 1 jam 55 menit.
Sebagai finalis, Ayu lebih diunggulkan dalam turnamen berhadiah total Rp 300 juta ini. Ayu tampak lebih siap baik secara fisik maupun mental, apalagi ia tengah dipersiapkan untuk memimpin tim tenis Indonesia ke SEA Games Laos.
"Sebenarnya agak bosan juga ketemu Lavinia di final yang merupakan teman sendiri. Sudah lebih dari 20 kali saya bertemu dia di final," ujar Ayu mengenai partai finalnya melawan Lavinia yang juga masuk Timnas SEA Games.
Pada pertandingan melawan Romana, Ayu sempat tertinggal pada set pertama. Meski servis berada di tangannya, namun Ayu lebih dulu tertinggal 0-1, kemudian menyamakan 1-1 dan tertinggal lagi hingga 1-3.
Ayu kemudian berhasil meraih game kelima untuk mengubah kedudukan 2-3, tetapi Romana dapat menguncinya hingga mengakhiri set pertama dengan 6-2 yang ditandai hanya sekali deuce pada game ketujuh.
Pada set kedua lagi-lagi Ayu tertinggal lebih dulu 0-1 kemudian menyamakan 1-1. Namun Ayu yang mengandalkan power dan penempatan bola-bola baseline melaju dan mengambil empat game berikutnya hingga keunggulan 5-1.
Sebelum Ayu mengakhiri set ini dengan 6-2, Romana sempat memberikan perlawanan pada game keenam dan memaksa Ayu empat kali deuce.
Sedangkan pada set ketiga Ayu selalu memimpin dalam perolehan poin sejak unggul 2-0, kemudian 2-1 hingga 4-1. Romana kemudian mengambil satu game untuk memperkecil 4-2.
Setelah Ayu unggul 5-2, Romana balik merebut dua game berikutnya hingga 5-4. Namun Ayu tanpa kesulitan berarti berhasil menyudahi game kesepuluh untuk memenangkan pertandingan yang berlangsung selama 1 jam 55 menit.
Pada pertandingan melawan Sandy, Lavinia berhasil memanfaatkan kondisi Sandy yang tampak agak kelelahan dan kedua pemain bertarung selama 2,5 jam. Kunci keberhasilan Lavinia adalah ketika melewati game-game kritis pada set kedua.
Sempat unggul 3-1 dan di-break Sandy menjadi 3-4, petenis yang akrab disapa Vivin ini kemudian menyamakan 4-4. Memasuki game kesembilan Sandy balik unggul 4-5 setelah sempat sekali deuce.
Setelah Vivin menyamakan kedudukan 5-5, pertarungan ketat terjadi pada game ke-11 ketika keduanya deuce sampai tiga kali. Namun beruntung Vivin dapat menguasai game ke-12 tanpa perlawanan berarti. (sihc/skoc)
***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***