Sumber Asli -- CINTA TENIS INDONESIA - JAKARTA - Disaksikan oleh Menpora Andi A Mallarangeng dan Ketua Umum PP Pelti Martina Widjaja, pemain tenis Indonesia yang terbuang dari tim nasional, Sandy Gumulya berjaya memborong gelar pada turnamen tenis Women's Circuit II di Senayan, Jakarta, Minggu (10/10). Dihadapan Martina, yang mantan ibu asuhnya, Sandy mesmastikan menjadi yang terbaik di tunggal putri setelah mengalahkan pe tenis China Yang Zi 6-2, 6-2.
- Sukses itu menjadikan Sandy mendominasi turnamen tenis berhadiah total 10.000 dolar Amerika serikat itu setelah sehari sebelumnya juga berjaya di ganda putri. Sandy yang berpasangan dengan petenis Jepang Moe Kawatoko, merebut gelar ganda setelah mengalahkan unggulan kedua Chan Hao-Ching/Sirui HE (Taiwan/China) 7-6 (7-3), 7-5 di final Sabtu.
"Terimakasih kepada semua yang terus mendukung saya. Akhirnya saya mampu juga meraih gelar lagi di seri II ini," ujar Sandy usai pertandingan tenis yang disaksikan ratusan penonton itu.
Ada nilai tambahan plus buat prestasi Sandy kali ini. Dia juga merebut gelar tunggal dua pekan berturut-turut setelah berjaya juga di tunggal seri I yang diadakan di Kemayoran, Jakarta, pekan sebelumnya. Banyak yang menyatakan, apa yang diraih Sandy ini merupakan kebangkitan mantan ratu tenis Asia Tenggara itu setelah prestasinya merosot akibat terpaan cedera.
Namun mantan ratu tenis Indonesia tidak mau bicara muluk-muluk soal targetnya ke depan setelah berjaya di dua seri turnamen internasional itu. "Yang penting saya bisa mengembalikan dulu permainan saya seperti dua tahun lalu. Saya akan mencoba melakoni tenis dengan serius sambil juga menyelesaikan kuliah saya," ujar Sandy yang kini tampak lebih santai.
Sandy menjelaskan, cederanya kini sudah tidak masalah lagi. Sebenarnya sudah lama dia tidak terganggu cedera. Namun banyak orang yang menyatakan, dirinya tidak akan bisa bangkit lagi karena sudah digerogoti cedera.
Kondisi itu membuat dirinya tertekan sehingga selalu ada beban setiap tampil. Kini dia membuktikan dirinya mampu kembali meraih gelar. "Rasanya sekarang lebih enteng karena bisa membuktikan diri masih bisa juara walau pun di turnamen circuit. Tentu saya ingin meraih yang lebih baik lagi," ujarnya.
Memang perjalanan Sandy di pertenisan nasional penuh lika liku. Dulu dia seperti menjadi anak emas apalagi setelah berjaya menjuarai SEA Games Thailand 2007. Tetapi setelah itu dia seperti terombang-ambing dalam ketidakpastian. Bahkan dia pun terbuang dari tim nasional setelah SEA Games Laos.
Setelah itu Sandy seperti tenggelam. Namanya dalam tim nasional tergusur oleh masuknya Ayu Fani Damayanti, Lavinia Tananta, Jessy Ropies dan veteran Yayuk Basuki. Sandy pun menepi bersama pelatihnya Suzanna Anggarkusuma.
Namun ternyata Sandy tidak tenggelam apalagi terkubur. Secara perlahan dan diam-diam, dia terus mempersiapkan diri dengan tetap dalam bimbingan Suzanna. Akhirnya, dia tampil sebagai bintang di turnamen women circuit seri I dan II.
Sedangkan para pemain anggota Timnas tidak ada yang mampu mencapai final di seri I. Hanya Ayu/Jessy yang berjaya di ganda putri. Sedangkan pada seri II, semua pemain nasional tidak tampil karena mengikuti tur di luar negeri dalam persiapan menuju Asian Games China, November nanti. (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***
"Terimakasih kepada semua yang terus mendukung saya. Akhirnya saya mampu juga meraih gelar lagi di seri II ini," ujar Sandy usai pertandingan tenis yang disaksikan ratusan penonton itu.
Ada nilai tambahan plus buat prestasi Sandy kali ini. Dia juga merebut gelar tunggal dua pekan berturut-turut setelah berjaya juga di tunggal seri I yang diadakan di Kemayoran, Jakarta, pekan sebelumnya. Banyak yang menyatakan, apa yang diraih Sandy ini merupakan kebangkitan mantan ratu tenis Asia Tenggara itu setelah prestasinya merosot akibat terpaan cedera.
Namun mantan ratu tenis Indonesia tidak mau bicara muluk-muluk soal targetnya ke depan setelah berjaya di dua seri turnamen internasional itu. "Yang penting saya bisa mengembalikan dulu permainan saya seperti dua tahun lalu. Saya akan mencoba melakoni tenis dengan serius sambil juga menyelesaikan kuliah saya," ujar Sandy yang kini tampak lebih santai.
Sandy menjelaskan, cederanya kini sudah tidak masalah lagi. Sebenarnya sudah lama dia tidak terganggu cedera. Namun banyak orang yang menyatakan, dirinya tidak akan bisa bangkit lagi karena sudah digerogoti cedera.
Kondisi itu membuat dirinya tertekan sehingga selalu ada beban setiap tampil. Kini dia membuktikan dirinya mampu kembali meraih gelar. "Rasanya sekarang lebih enteng karena bisa membuktikan diri masih bisa juara walau pun di turnamen circuit. Tentu saya ingin meraih yang lebih baik lagi," ujarnya.
Memang perjalanan Sandy di pertenisan nasional penuh lika liku. Dulu dia seperti menjadi anak emas apalagi setelah berjaya menjuarai SEA Games Thailand 2007. Tetapi setelah itu dia seperti terombang-ambing dalam ketidakpastian. Bahkan dia pun terbuang dari tim nasional setelah SEA Games Laos.
Setelah itu Sandy seperti tenggelam. Namanya dalam tim nasional tergusur oleh masuknya Ayu Fani Damayanti, Lavinia Tananta, Jessy Ropies dan veteran Yayuk Basuki. Sandy pun menepi bersama pelatihnya Suzanna Anggarkusuma.
Namun ternyata Sandy tidak tenggelam apalagi terkubur. Secara perlahan dan diam-diam, dia terus mempersiapkan diri dengan tetap dalam bimbingan Suzanna. Akhirnya, dia tampil sebagai bintang di turnamen women circuit seri I dan II.
Sedangkan para pemain anggota Timnas tidak ada yang mampu mencapai final di seri I. Hanya Ayu/Jessy yang berjaya di ganda putri. Sedangkan pada seri II, semua pemain nasional tidak tampil karena mengikuti tur di luar negeri dalam persiapan menuju Asian Games China, November nanti. (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar