Menu

coiga

AYO GABUNG

KARYA ANDA KAMI NANTIKAN

TENIS COI menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini.
Baik itu tulisan maupun foto tentang pemain, klub, pengurus Pengkot/Pengkab, Pengprov dan PP Pelti, turnamen dan kegiatan tenis lainnya. Kirim karya tulis atau karya foto Anda ke e-mail: akumemangcoi@yahoo.com.

Jumat, 18 Juli 2008

PON: Christo, Tampil Pertama Langsung Sabet Tiga Emas

BALIKPAPAN - COI - Tidak ada kata lain yang pantas diarahkan kepada petenis muda harapan masa depan Indonesia, Christopher Benjamin Rungkat, kecuali luar biasa. Dalam usia 18 tahun dia mampu merajalela merebut tiga emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII yang baru pertama kali diikutinya.

Dari tiga emas yang diraih Christo – demikian panggilan akrab Christopher – termasuk emas nomor bergengsi tunggal putra. Petenis DKI Jakarta itu menjadi yang terbaik di tunggal putra setelah menundukkan andalan Kalimantan Timur, Elbert Sie 4-6, 6-2, 6-0 dalam pertarungan di lapangan utama Stadion Tenis Balikpapan, Selasa (15/7).
Setelah istirahat satu jam, Christo kembali tampil di ganda putra bersama dengan Hendri Susilo Pramono. Dari langkahnya dan juga kostumnya ke lapangan Christo sudah tampak siap untuk membabat lawan. Itu terbukti ketika dia bersama Hendri dengan mudah menghentikan perlawanan pasangan kejutan dari Sulawesi Utara, Ariawan Poerbo/Ferdi Fauzi 6-4, 6-0.
Emas pertama Christo di pesta olahraga nasional empat tahunan ini diraih dari nomor beregu. Saat itu dia menjadi tulang punggung, penyelamat dan penentu kemenangan tim DKI atas Kaltim di final.
Emas tunggal putri akhirnya jatuh ke tangan petenis Bali yang kini membela DKI Jaya, Ayu Fani Damayanti. Dia di final menundukkan pemain asli Jawa Tengah, Lavinia Tananta 6-4, 6-4.
Pasangan muda Jessy Rompies/Beatrice Gumulya merebut emas ganda putri. Duet Kaltim ini di final menundukkan wakil Jawa Barat, Angelique “Angie” Widjaja/Maya Rosa 5-7, 6-2, 6-4.
Angie menebus kegagalannya itu dengan meraih emas ganda campuran. Berpasangan dengan pemain senior, Andrian Raturang, Angie memupuskan harapan terakhir tuan rumah Kaltim, Sandy Gumulya/Surya Widjaja. Angie/Andrian memastikan emas lewat kemenangan 6-2, 6-2.
Dengan usainya pertandingan perseorangan, Selasa (15/7), maka berakhir sudah perhelatan tenis PON XVII yang memperebutkan tujuh medali emas. DKI dengan keperkasaan Christo akhirnya terselamatkan memenuhi target merebut empat emas. Kaltim juga mampu memenuhi target dua emas dari beregu dan ganda putrid. Jabar mencuri satu emas.

Beli Rumah

Christo mengaku bangga bisa melakukan hattrick emas di PON karena ini dicapai dalam penampilan perdananya. Namun sejak awal dia sudah bertekad untuk tampil sebaik mungkin di PON. Apalagi dia harus mengorbankan penampilannya di grand slam Wimbledon untuk konsentrasi ke PON.
“Ya impaslah pengrobanan saya itu. Apalagi saya bisa nyumbang tiga emas dalam penampilan pertama saya di PON,” ujar Christo dengan gayanya yang cuek.
Pemain yang mendapat julukan “Bandit” itu memang rela mengorbankan masa remajanya dengan mengikuti latihan dan pertandingan di luar negeri. Dia juga termasuk pemain yang disiplin berlatih termasuk saat dipegang pelatih luar negeri. Hasilnya dia petik bukan saja berjaya di PON namun juga mampu menjadi juara ganda grand slam Prancis Terbuka junior.
“Setelah PON tentu saya istirahat dulu. Setelah itu mungkin mulai bertanding mengikuti turnamen internasional yang digelar di Indonesia,” kata pemain yang kini diasuh oleh Ketua Umum PP Pelti, Martina Widjaja itu.
Dengan merebut tiga emas maka Christo akan kebanjiran bonus dari DKI. Ada yang mengatakan, setiap peraih emas dari kontingen DKI akan mendapat tali asih sebesar Rp 200 juta. “Saya mau beli HP baru. Eh .. mau beli rumah,” tutur pemain kelahiran Jakarta, 14 Januari 1990 itu menambahkan. ***

Tidak ada komentar: