Menu

coiga

AYO GABUNG

KARYA ANDA KAMI NANTIKAN

TENIS COI menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini.
Baik itu tulisan maupun foto tentang pemain, klub, pengurus Pengkot/Pengkab, Pengprov dan PP Pelti, turnamen dan kegiatan tenis lainnya. Kirim karya tulis atau karya foto Anda ke e-mail: akumemangcoi@yahoo.com.

Senin, 14 Juli 2008

BALIKPAPAN - INA TENNIS - Partai yang dinanti-nantikan antara Elbert Sie dan ChristopherBenjamin Rungkat akhirnya terwujud pada final tunggal putra tenis PekanOlahraga Nasional (PON) XVII. Banyak yang menyebutkan partai yang akanberlangsung di Stadion Tenis Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (15/7) itu sebagai the real final.

Elbert yangmewakili Kaltim melaju ke partai puncak setelah menundukkan unggulan tujuh dariDKI Jakarta 4-6, 6-2, 6-1. Sedangkan Christo – demikian panggilan Christopher –menang mudah 6-1, 6-3 atas unggulan dua Sunu Wahyu Trijati (Jawa Tengah).


“Tentu saya happy melangkah kefinal. Boleh dibilang ini come back saya setelah tampil buruk di Piala Davis. Saya akan mencoba untuk merebut emas sesuai dengan apa yang ditargetkan Kaltim,” ujar Elbert seusai menaklukkan Nesa.

Dia mengatakan, pertarungan melawan Christo akan berlangsung menarik sehingga peluang masing-masing fifty-fifty. Namun dia menambahkan, Christo kini lagi menanjak setelah melanlang ke luar negeri. “Sydah lama tidak pernah ketemu dia. Mungkin sekitar 3 tahunan. Dulu saya menang lawan dia,” katanya.

Sedangkan mantan pemain nomor satu Indonesia, Febi Widhiyanto menilai, pertemuan Elbert dan Christo merupakan partai the real final. Disebutkan kedua pemain akan tampil dengan gaya berbeda. Christo merupakan tipe pemain attack sedangkan Elbert counter attack. “Pokoknya akan seru. Siapa yang siap itulah yang akan menang,” ujarnya.

PertemuanElbert dan Christo, wakil DKI yang diunggulkan di posisi tiga itu menjadipertarungsan sesama petenis muda. Kedua petenis juga baru pulang dari berlatih dan bertanding di luar negeri. Melihat usia dan juga motivasi kedua petenisyang rela mengorbankan kehidupan masa remaja dengan melanglang ke luar negeri untuk meningkatkan kemampuan dan juga peringkat dunia masing-masing maka final ini memang selayaknya terjadi.

Pada bagian putri, Lavinia Tananta kembali bertemu Ayu Fani Damayanti dalam final tunggal putrid. Ini menjadi ulanganpertemuan kedua pemain di nomor beregu yang dimenangkan oleh Lavinia.

BaikLavinia maupun Ayu melaju ke final setelah melewati pertarungan semifinal yangmelelahkan selama tiga set di bawah terik panas yang membara. Lavinia mengalahkanunggulan empat Jessy Rompies wakil Kalimantan Timur 6-2, 0-6, 6-3.
Perjalanan Ayu ke final dihiasi oleh cedera yang menimpa Ayu sehingga dia mendapat perawatan dari tenaga medis. Namun setelah usai perawatan Ayu yangjustru mampu tampil lebih energik dan fit dalam menumbangkan Romana Tedjakusuma(Jawa Timur) 6-3, 1-6, 6-4. .

Sulawesi Utara membuat kejutan dengan menempatkan pasangan senior Ariawan Poerbo/Ferdy Fauzi ke final. Di partai puncak mereka akan bertemu pasangan perpaduan pemain muda dan senior dari DKI Jakarta, Christopher Benjamin Rungkat/Hendri Susilo Pramono. Ariawan/Ferdy yang tidak diunggulkan melaju ke final setelah menumbangkan unggulan utama dari Jawa Timur, Bonit Wiryawan/Andery Setyawanto 6-0, 6-4. Christopher/Hendri yang menempati unggulan dua menundukkan duet Jawa Barat Suwandi/Andrian Raturandang 6-4, 6-0.
A
yu Fani Damayanti kembali terkena kram saat bertarungan di ganda putri berpasangan dengan Liza Andriyani. Namun kali ini Ayu langsung menyerah sehingga muluslah duet Jawa Barat, Angelique "Angie" Widjaja/Maya Rosa melaju ke final tenis Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII. Pasangan Ayu/Liza yang memperkuat DKI menyerah dalam kedudukkan 4-6, 6-2, 0-1 (ret). Di final Angie/Maya bertemu pasangan muda Kaltim, Beatrice Gumulya/Jessy Rompies yang menundukkan unggulan dua Lavinia Tananta/Lutfiana Aries Budiharto (Jateng) 7-6 (7-2), 7-5.

Tidak ada komentar: