Sementara itu tim putra Kaltim masih berjuang di final menghadapi DKI Jakarta. Saat berita ini diturunkan, kedua tim membagi angka 1-1 dalam dua partai tunggal. Partai ganda yang menjadi penentu masih berlangsung.
Tunggal utama Kaltim, Elbert Sie menang mudah 7-5, 6-1 atas pemain pertama DKI, Nesa Arta. Namun DKI menyamakan kedudukkan setelah Christopher Rungkat melalui pertarungan menarik mengalahkan Faisal Aidil 6-4, 6-7 (6-8), 6-1. Untuk ganda Kaltim menurunkan duet Sebatian Dacosta/Surya Widjaya untuk menghadapi pasangan DKI, Hendri Susilo Pramono/Nesa Arta.
Menurunkan paduan pemain terbaik senior dan junior putri nasional, Sandy Gumulya dan Jessy Rompies, Katim tidak mendapat perlawanan terlalu ketat dari Jateng yang menurunkan materi Lavinia Tananta dan Lutfiana Aris Budiarto. Jessy yang tampil di partai pertama sempat dipaksa kerja keras oleh Lutfiana sebelum memetik kemenangan 7-6 (7-4), 6-3. Sandy memastikan emas untuk Kaltim setelah menghentikan perlawanan Lavinia 6-3, 6-3.
Final yang disaksikan ratusan penonton yang memadati tribun termasuk Ketua Umum PP Pelti Martina Widjaja dan Sekjen PP Pelti Soebronto Laras berlangsung dalam cuaca panas terik. Namun itu tidak menghalangi para pendukung Kaltim tetap bersemangat menyemangati Sandy dan kawan-kawan dengan nyanyian dan bunyi-bunyian.
“Ini memang sesuai dengan target kami sejak awal untuk mendapatkan emas dari putri. Ternyata para pemain yang kami persiapkan bisa memberikan yang terbaik. Mudah-mudah ada tambahan emas lagi dari nomor lain karena Kaltim mematok target dua emas,” ujar Ketua Pengprov Pelti Kaltim, Awang Darmabakti.
Sandy yang sejak awal sudah disebut-sebut akan mampu menjadi tulang punggung utama Kaltim ternyata bisa mengemban tugasnya dengan baik di nomor beregu. Pemain dari Jakarta itu mengaku gembira karena bisa mengantar Kaltim meraih emas beregu. “Mudah-mudah di nomor perseorangan saya bisa memberikan yang terbaik,” ujar Sandy yang bersama adiknya, Beatrice Gumulya bergabung satu tim membela Kaltim.
Pemain andalan Jateng, Lavinia mengaku kecewa karena gagal mengantar daerahnya merebut emas. Padahal di semifinal mereka sudah mampu menyisihkan juara bertahan DKI Jaya. “Rasanya saya belum maksimal sehingga kalah. Namun Kaltim secara materi memang lebih baik dari Jateng. Persiapan mereka juga lebih bagus,” ucap Lavinia.
Perunggu untuk tenis beregu putri diraih DKI dan Jawa Barat. Kaltim melaju ke final setelah di semifinal mengalahkan Jabar 2-0. Sedangkan Jateng menumbangkan juara bertahan DKI juga dengan skor 2-0. (Humas Pelti/Guar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar