Menu

coiga

AYO GABUNG

KARYA ANDA KAMI NANTIKAN

TENIS COI menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini.
Baik itu tulisan maupun foto tentang pemain, klub, pengurus Pengkot/Pengkab, Pengprov dan PP Pelti, turnamen dan kegiatan tenis lainnya. Kirim karya tulis atau karya foto Anda ke e-mail: akumemangcoi@yahoo.com.

Sabtu, 12 Juli 2008

TENIS BEREGU PON: DKI dan Kaltim Bagi Rata

BALIKPAPAN - INA TENNIS - DKI Jakarta dan Kalimantan Timur berbagai medali emas pada tenis beregu Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII /2008. DKI Jaya menguasai emas putra sedangkan Kaltim sebagai tuan rumah mendominasi bagian putri.
Setelah kehilangan gelar di nomor bereguputri, DKI akhirnya bisa menyelamatkan muka lewat emas beregu putra setelah di final menundukkan Kaltim 2-1. Perjalan DKI merebut emas putra cukup berlikun karena sempat tertinggal 0-1 lebih dulu.
Tunggal utama Kaltim, Elbert Sie menang mudah 7-5, 6-1 atas pemain pertama DKI, Nesa Arta. Namun DKI menyamakan kedudukkan setelah Christopher Rungkat melalui pertarungan menarik mengalahkan Faisal Aidil 6-4, 6-7 (6-8), 6-1. Akhirnya DKI menentukan kemenangan melalui Hendri Susilo Pramono/Nesa Arta yang menghentikan perlawanan Sebastian Dacosta/Surya Wijaya 6-4, 6-1. .

Tim putri Kalimantan Timur memenuhi target merebut medali emas pertandingan tennis beregu PON) XVII. Sukses putri Kaltim terwujud setelah menundukkan Jawa Tengah 2-0 dalam pertarungan final di Stadion Tenis Balikpapan, Kaltim, Jumat (11/7) malam.
Menurunkan paduan pemain terbaik senior dan junior putri nasional, Sandy Gumulya dan Jessy Rompies, Katim tidak mendapat perlawanan terlalu ketat dari Jateng yang menurunkan materi Lavinia Tananta dan Lutfiana Aris Budiarto. Jessy yang tampil di partai pertama sempat dipaksa kerja keras oleh Lutfiana sebelum memetik kemenangan 7-6 (7-4), 6-3. Sandy memastikan emas untuk Kaltim setelah menghentikan perlawanan Lavinia 6-3, 6-3.
Final yang disaksikan ratusan penonton yang memadati tribun termasuk Ketua Umum PP Pelti Martina Widjaja dan Sekjen PP Pelti Soebronto Laras berlangsung dalam cuaca panas terik. Namun itu tidak menghalangi para pendukung Kaltim tetap bersemangat menyemangati Sandy dan kawan-kawan dengan nyanyian dan bunyi-bunyian.
“Ini memang sesuai dengan target kami sejak awal untuk mendapatkan emas dari putri. Ternyata para pemain yang kami persiapkan bisa memberikan yang terbaik. Mudah-mudah ada tambahan emas lagi dari nomor lain karena Kaltim mematok target dua emas,” ujar Ketua Pengprov Pelti Kaltim, Awang Darmabakti menjawab pertanyaan Suara Karya.
Sandy yang sejak awal sudah disebut-sebut akan mampu menjadi tulang punggung utama Kaltim ternyata bisa mengemban tugasnya dengan baik di nomor beregu. Pemain dari Jakarta itu mengaku gembira karena bisa mengantar Kaltim meraih emas beregu. “Mudah-mudah di nomor perseorangan saya bisa memberikan yang terbaik,” ujar Sandy yang bersama adiknya, Beatrice Gumulya bergabung satu tim membela Kaltim.
Pemain andalan Jateng, Lavinia mengaku kecewa karena gagal mengantar daerahnya merebut emas. Padahal di semifinal mereka sudah mampu menyisihkan juara bertahan DKI Jaya. “Rasanya saya belum maksimal sehingga kalah. Namun Kaltim secara materi memang lebih baik dari Jateng. Persiapan mereka juga lebih bagus,” ucap Lavinia.
Perunggu untuk tenis beregu putri diraih DKI dan Jawa Barat. Kaltim melaju ke final setelah di semifinal mengalahkan Jabar 2-0. Sedangkan Jateng menumbangkan juara bertahan DKI juga dengan skor 2-0.

1 komentar:

WAN'ZONE mengatakan...

selamat buat kaltim dan dki dah dapet emas...