Menu

coiga

AYO GABUNG

KARYA ANDA KAMI NANTIKAN

TENIS COI menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini.
Baik itu tulisan maupun foto tentang pemain, klub, pengurus Pengkot/Pengkab, Pengprov dan PP Pelti, turnamen dan kegiatan tenis lainnya. Kirim karya tulis atau karya foto Anda ke e-mail: akumemangcoi@yahoo.com.

Senin, 02 Juni 2008

PELANTIIKAN PENGPROV RIAU: Gayung Bersambut

PEKANBARU - INATENNIS – Resmi sudah kepengurusan PELTI Provinsi Riau di bawah kepemimpinan Ir Herliyan Saleh Msi, setelah Ketua Umum PP PELTI Martina Widjaja melantik seluruh pengurus provinsi PELTI Riau di lapangan indoor Petala Bhumi, Kamis malam. Pelantikan ini dihadiri Wakil Ketua KONI Riau, Ir H Zulkifli Saleh dan sebagian besar perwakilan dari Pengkab PELTI di wilayah Provinsi Riau.

Gubernur Riau, HM Rusli Zainal yang juga Ketua KONI Riau tidak jadi hadir karena pada Kamis sore orang nomor satu ini harus mengunjungi daerah. Namun Zulkifli Saleh yang mewakilinya menyampaikan pesan agar kepengurusan ini mampu mewujudkan tekad KONI jangka panjang, yakni mampu meraih empat sukses pada saat Riau menjadi tuan rumah PON ZVIII tahun 2012 mendatang.

Keempat sukses yang menjadi wanti-wanti KONI dan sekaligus Pemda Riau tersebut adalah sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses pariwisata dan sukses promosi.

Pada saat pelantikan, para pengurus demikian antusias menjawab pertanyaan Martina mengenai kesiapan mereka menjadi pengurus. Terutama ketua terpilih Ir Herliyan Saleh. Bahkan dalam sambutannya, Herliyan berani mengemukakan tekadnya bahwa jangka panjang, dia berharap Riau mampu melahirkan petenis nasional. Paling tidak, saat menjadi tuan rumah PON nanti mereka mampu berbicara.

”Kami akan mengawali dengan meningkatkan kerjasama dengan KONI, Pemda dan sektor usaha. Kami mengajak banyak orang dalam kepengurusan ini karena kami sadar tugas yang kami emban cukup berat. Di Riau ini banyak potensi yang kami miliki. Tinggal SDM nya saja, Kami masih kurang pelatih, untuk itu kami menyambut baik program pembinaan daerah,” ujar Herliyan.

Dia juga menambahkan, ke depan pihaknya akan menggiatkan pelatihan wasit dan menggelar kembali turnamen untuk menjembatani kebutuhan pemain. ”Kami ingin menjadikan Riau sebagai salah satu barometer pembinaan olahraga secara nasional,” katanya.

Gayung bersambut. Tekad tersebut langsung ditanggapi Martina Widjaja saat memberikan sambutan. Kepelatihan dan pembinaan terhadap SDM sangat penting di saming menggelar turnamen.

”Tidak usah jauh-jauh mikirin turnamen Open atau internasional. Bikin turnamen lokal dulu. Yang penting tujuannya untuk meningkatkan prestasi petenis lokal. Tapi kalau ada petenis dari luar jangan ditolak,” kata Martina.

Bahkan, khusus untuk pelatihan wasit, Martina berharap Riau yang akan menjadi tuan rumah mau belajar ke Kaltim. ”Mencetak wasit dan linesman itu penting, agar pada saat menjadi tuan rumah nanti tidak perlu menghadirkan wasit dari luar daerah, karena biayanya mahal,” tambahnya.

Menghadapi situasi sulit ini, Martina berharap para pengurus bersabar menghadapi kendala. ”Yang penting punya komitmen. Saya tahu semua pengurus ini pasti juga orang sibuk dan di kepengurusan ini kan kerja sosial. Tetapi yang penting, asal dalam satu minggu menyisihkan dua jam saja untuk mikirin tenis, saya yakin pertenisan Riau akan maju,” kata Martina yang disambut tepuk tangan hadirin, yang teridiri dari pengurus, orang tua pemain dan perwakilan dari pengurus Kabupatn/Kota di wilayah Provinsi Riau.

Setelah pengukuhan ini Martina langsung dikerubuti wartawan dan mendapat banyak pertanyaan perihal persiapan PON. Nampaknya masih banyak yang belum menguasai pelaksanaan kualifikasi tenis PON yang akan berlangsung sepekan menjelang penyelenggaraan PON Kaltim.

Usai pelantikan yang diakhiri dengan acara hiburan tersebut Martina yang didampingi Sekjen Soebronto Laras menerima undangan Gubernur Riau di kediamannya bersama seluruh jajaran pengurus. Pertemuan yang bersifat ramah tamah ini membicarakan banyak hal mengenai tenis, terutama menyinggung fasilitas lapangan yang dinilai masih kurang untuk menggelar PON. Diharapkan Riau mampu membangun sekurangnya 8 lapangan di satu tempat.

Sementara acara ramah tamah selesai dengan ditandai pemberian cinderamata dari Gubernur Riau berupa kain tenun khas Riau, bagi pengurus provinsi dimanfaatkan untuk menyampaikan uneg-uneg mereka yang berharap digelar kembalinya Gubernur Cup.

”Silahkan diprogramkan saja yang matang. Karena bukan hanya olahraga yang kita pikirkan. Tapi silahkan saja sepanjang mendukung program kita untuk PON 2012 nanti,” kata gubernur.

Menjelang pengukuhan ini memang lebih dahulu diawali dengan kegiatan mini tenis dan coaching clinic yang diikuti tujuh daerah dari 11 kabupaten/kota di wilayah Riau. Kegiatan mini tenis dan coaching clinic tersebut memang sengaja disumbang PP PELTI dengan mengirim Alfred Raturandang (kepelatihan) dan Hudani Fajri (mini tenis). Selain itu, dari PELTI Pusat juga hadir Wasekjen August Ferry Raturandang, Amin Pujanto dan bidang organisasi Meidison Dahlan, yang memang asli dari Riau. ***

Tidak ada komentar: