Menu

coiga

AYO GABUNG

KARYA ANDA KAMI NANTIKAN

TENIS COI menantikan karya Anda untuk mengisi konten di situs ini.
Baik itu tulisan maupun foto tentang pemain, klub, pengurus Pengkot/Pengkab, Pengprov dan PP Pelti, turnamen dan kegiatan tenis lainnya. Kirim karya tulis atau karya foto Anda ke e-mail: akumemangcoi@yahoo.com.

Rabu, 22 Desember 2010

Albertina Ho: Hakim Yang Hobi Tenis

Sumber Asli -- CINTA TENIS INDONESIA - Sederet kasus yang pernah ditangani Albertina Ho cukup menjadi perhatian publik. Di antaranya kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnain yang melibatkan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar. Dalam kasus pembunuhan berencana ini, Albertina menjadi hakim terdakwa Sigit Haryo Wibisono.
- Albertina juga menjadi hakim dalam kasus korupsi proyek Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan terdakwa Romli Atmasasmita.

Kendati kariernya cukup cemerlang, namun perjalanan hidupnya cukup berliku. Wanita kelahiran Maluku ini merintis kariernya dari PN Yogyakarta pada 1986 sebagai calon hakim. Kemudian selama hampir 15 tahun, ia meniti jejaknya di wilayah pengadilan Jawa Tengah.

Di Jateng, ia pernah bertugas di PN Slawi, Kabupaten Tegal selama enam tahun. Ia kemudian pindah ke PN Temanggung dan PN Cilacap.

Pada tahun 2005, Albertina ditarik ke Mahkamah Agung (MA) sebagai asisten

koordinasi merangkap Sekretaris Wakil Ketua MA Bidang Yudisial. Albertina kembali memegang palu persidangan pada Agustus 2008.

Albertina terpaksa jauh dengan orang tuanya sejak masih duduk di bangku kelas V Sekolah Dasar (SD) demi mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Ia pindah dari SD di Dobo, Maluku Tenggara ke Ambon.

Selama di Ambon, Albertina tinggal menumpang di rumah saudaranya. Untuk membiayai hidup dan pendidikannya di Ambon, ia tidak hanya berpangku tangan. Albertina turut membantu saudaranya menjaga warung di pasar Ambon.

Ketika duduk di bangku SMA, Albertina sempat membantu saudaranya membuka warung kopi. Ia menjadi pelayan di warung tersebut.

Setamat SMA, Albertina melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum (FH) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan mengambil Magister Hukum di Universitas Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Dia mengaku pada masa duduk di bangku sekolah tidak pernah mempunyai cita-cita, termasuk menjadi seorang hakim. Sedangkan untuk menjaga independennya sebagai seorang hakim, Albertina menolak untuk bertemu secara khusus dengan pengacara terdakwa.

Kredibelitas dan profesionalitas Albertina juga diakui oleh sejumlah kalangan.

Ketua Mahkamah Agung (MA) Harifin A Tumpa mengaku gembira atas proses hukum kasus Gayus di PN Jakarta Selatan. “Albertina Ho patut diacungi jempol.”

Senada dengan Ketua MA, Mahfud MD yang merupakan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) juga memuji Albertina. Mahfud menilai Albertina memimpin sidang cukup tegas dan profesional.

Hobi

Albertina Ho dikenang oleh pegawai Pengadilan Negeri (PN) Slawi layak jadi panutan. Kurang lebih lima tahun bertugas di PN Slawi, tepatnya sejak 1991- 1996, wanita yang akrab dipanggil Bu Tin ini dikenal sangat baik.

Di mata pegawai PN Slawi, sosok Bu Tin dekat dengan rekan-rekannya. Juru Sita PN Slawi, Ariana Prabawa mengatakan, selama bertugas di Kabupaten Tegal, hakim Albertina Ho mengontrak rumah yang berjarak sekitar 500 meter dari kantornya.

Lokasi kontrakan rumahnya di Procot, Kecamatan Slawi ini depan PN Slawi. Jika pergi ke kantor, hakim yang mulai bertugas di PN Slawi tanggal 5 Januari 1991 ini selalu berjalan kaki. Wanita kelahiran Maluku Tenggara ini juga dikenal rajin ke gereja.

Hobinya bermain tenis lapangan. Ia beberapa kali bermain di lapangan milik Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Kabupaten Tegal dan KPH Pekalongan Barat.

Dalam kesehariannya, menurut dia, Albertina merupakan wanita yang sederhana. Apabila bepergian, ia selalu naik motor pribadinya Honda Astrea Prima.

“Hakim Albertina Ho ini cukup profesional dan bersih. Orang-orang yang berkepentingan dengan kasus-kasus sulit mendekat. Ini karena Bu Tin tidak mau macam-macam. Ia pun enggan menerima tamu berkaitan dengan kasus,” katanya.

Panitera Pengganti PN Slawi, Edi Suprapto SH mengemukakan, hakim Albertina termasuk wanita yang memiliki jiwa sosial tinggi. Jika ada pegawai PN yang sakit, ia menyempatkan diri membezuk.

“Saat ibu saya meninggal, Bu Tin juga turut serta melayat di Balapulang. Padahal, ketika itu (tahun 1994), saya masih tergolong baru bekerja di PN Slawi,” kenangnya. Albertina juga termasuk disiplin. Saat tahanan tiba di PN Slawi, ia meminta sidang untuk segera dimulai. Ketua PN Slawi Mujahri SH dan isterinya Risti Indriyani (hakim PN Yogyakarta) mengaku sempat menjalani diklat bareng Albertina di Cinere, Jakarta Selatan.

Meskipun demikian, ia tak mengenal dekat karena peserta diklat cukup banyak. Hanya saja, Bu Tin dikenal orang yang memiliki tipe pekerja keras. Hampir setiap hari, kini Albertina Ho yang bertugas di PN Jakarta Selatan ini pulang larut malam, tepatnya antara jam 22.00- 23.00. Selain itu, sifatnya juga tegas meski pembawaannya santun dan bersahaja.

Tegas dalam hal ini bukan berarti galak, namun bertindak sesuai aturan. (CTI-1) ***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***

Tidak ada komentar: