PRANCIS TERBUKA: Nadal Melindas, Telur Belum Pecah
PARIS - INA TENNIS - Juara bertahan, Rafael Nadal yang kejam memperpanjang laju tak terkalahkan berturut-turut di Roland Garros menjadi 25 pertandingan. Unggulan kedua Ivanovic mengalahkan petenis Ceko Petra Cetkovska 6-0, 6-0 dalam 54 menit di Lapangan Philippe Chatrier, Senin WIB.
Fernando Verdasco menjadi korban terakhir Nadal yang tampaknya tidak terhentikan untuk meraih mahkota keempat berturut-turut. Bahkan wasit pertandingan mulai bersuara kaku membosankan dengan mengumumkan "Jeu Nadal", saat unggulan 22 Verdasco, pemain kidal keempat yang dihadapi sang juara tahun ini, kalah 1-6, 0-6 dalam waktu kurang dari dua jam.
Nadal akan menghadapi Nicolas Almagro pada delapan besar dalam pertandingan yang dijadwalkan pada hari ulangtahun ke-22 sang juara, Selasa. "Jika saya menang, akan menjadi hadiah ulangtahun yang indah," kata petenis asal Mallorca itu. "Saya tidak keberatan selesai lebih awal atau pada saat makan siang, atau seperti hari ini pada malam hari. Pada penghujung hari, jika hasilnya positif, akan menjadi hari yang indah. Dan jika tidak, well, malang."
Unggulan ketiga Novak Djokovic tidak ingin membiarkan Paul-Henri Mathieu menghentikan misinya untuk meraih gelar Roland Garros pertamanya. Ia menundukkan petenis Prancis ungulan 18 itu 6-4, 6-3, 6-4 dan selanjutnya menghadapi rekan latihannya dimasa kanak-kanak Ernests Gulbis dari Latvia untuk memperebutkan tempat di semifinal.
"Ia menghancurkan saya dalam latihan. Saya tidak bisa memenangi satu pertandingan," kata juara Australia Terbuka itu berkelakar dengan wartawan saat mendengar lawan dia berikutnya adalah Gulbis, yang seperti petenis Serbia itu, adalah produk dari akademi Niki Pilic di Munich.
"Ia favorit. Saya akan bermain tanpa tanggung jawab, tanpa beban. Kami kenal satu sama lain di dalam dan luar lapangan. Termasuk pengalaman gila di luar lapangan. Ia orang yang hebat."
Gulbis adalah satu-satunya orang Latvia yang pernah menikmati panggung grand slam dan pemain berusia 19 tahun itu membuat negara Baltic itu bangga dengan membungkam pendukung di Lapangan Suzanne Lenglen dengan kemenangan 6-4, 7-6, 6-3 atas petenis Prancis Michael Llodra.
Kemenangan tersebut membawanya menuju perempatfinal grand slam pertamanya. "Saya senang. Maksud saya, usai pertandingan, saya tidak ingin berjungkrak dan melakukan hal gila. Saya hanya lega bahwa akhirnya itu berakhir," kata Gulbis.
Dengan lenyapnya Llodra dan Mathieu, harapan Prancis tertuju pada petenis wildcard Jeremy Chardy. Petenis nomor 145 dunia itu, yang menundukkan David Nalbandian pada putaran kedua, memberikan permainan terbaiknya dalam pertarungan yang ketat dengan petenis Spanyol unggulan 19 Almagro namun kalah 6-7, 6-7, 5-7. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar