- "Selain karena dia wakil Asia, aku ngelihat-nya dia itu rendah hati ya. Udah gitu dia fighting spirit-nya kuat, udah umur segitu tapi masih mau membuktikan masih bisa menang," kata Angelique kepada Kompas.com di sela-sela acara offcourt CBTC di Jenggala Keramik, Jimbaran, Bali, Selasa (3/11).
Kimiko merupakan satu-satunya petenis dari Asia yang akan berlaga di CBTC nanti. Petenis yang baru kembali bertanding setelah 12 tahun pensiun dari tenis profesional itu tampil setelah mendapat fasilitas wild card. Peringkat ke-101 WTA tersebut akan bersaing dengan petenis-petenis lain yang berusia 15-20 tahun lebih muda dan menduduki peringkat 50 besar.
Menurut Angie, perbedaan peringkat yang begitu jauh antara Kimiko dan petenis lain tidak akan memengaruhi persaingan di turnamen ini. Perubahan format pada ajang kali ini akan membuat persaingan juara menjadi lebih merata. Siapa pun bisa menang tanpa memandang ranking.
"Kadang-kadang, menurut saya pribadi, peringkat itu tidak sangat menentukan kecuali kalau 10 besar. Tapi kalau 20-an ke atas lebih merata dan siapa yang mentally lebih kuat dia yang akan menang," tambah mantan juara junior di Wimbledon tersebut.
Angie yang pernah menjadi juara Wismilak International di Bali pada 2001 kali ini berpartisipasi sebagai pelatih dalam coaching clinic. Kursus singkat ini akan diadakan pada Selasa sore dan Rabu pagi. (sihc/skoc)
***"JANGAN LEWATKAN: CINTA TENIS INDONESIA siap mengimformasikan kegiatan tenis di klub, Pengkot/Pengkab, Pengprov, PP Pelti, turnamen, kepelatihan, perwasitan, profil pemain junior dan senior, pembina, pelatih dan wasit serta sponsor dan lain-lain. Hubungi kami: HP: 081513873418 atau e-mail: faktorutama@yahoo.com. Kami nantikan." ***